SULUH NUSA, LEMBATA – Uji coba program makan siang bergizi gratis kali ini dilaksanakan di dua sekolah di kampung halaman ibunda Presiden Prabowo Subianto di Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Program strategis milik Presiden Prabowo ini menyasar para murid di Sekolah Dasar (SD) GMIM Manembo dan SD Katolik Santa Monica Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Ada empat ratus boks paket makanan bergizi yang terdiri dari nasi, daging ayam, sayur, buah dan susu dibagikan secara gratis kepada para siswa sekolah dasar.
Agenda uji coba program makan siang gratis yang digagas Koperasi Cahaya Nusantara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa dengan ikut menggandeng salah satu perusahaan obat dan nutrisi, 28 Oktober 2024.
Dihari yang sama, uji coba makan siang gratis denganĀ pangan lokal bergizi juga dilaksanakan di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan uji coba makan siang gratis ini dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang berlangsung di MTSN 3 Lembata, bahkan melibatkan Pandu Budaya Lembata dan mahasiswa magang (MBKP) Kemenbud.
Selain makan siang gratis anak anak juga diedukasi dengan Nobar film dan simulasi makan sehat pangan lokal. 28 Oktober 2024.
Kegiatan yang di laksanakan di MTSN 3 Lembata ini diikuti oleh peserta didik MTSN 3 Lembata, tenaga pendidik, fasilitator dari pandu budaya dan mahasiswa magang program muda berdaya untuk kedaulatan pangan kementrian kebudayaan.
Kegiatan ini merupakan upaya Lembaga (MTSN 3 Lembata) dalam menanam rasa cinta tanah air kepada peserta didik sekaligus sebagai refleksi akan perjuangan kaum muda dimasa lampau, hari ini dan dimasa yang akan datang.
Hamidun Wahab selaku Wakil kepala madrasah bidang kesiswaan menyampaikan kegiatan ini sengaja melibatkan pihak eksternal dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi peserta didik dalam mengikuti rangkaian kegiatan ekstrakulikuler madrasah yang dibingkai di dalam kegiatan memperingati hari santri dan bulan bahasa (pemutaran film sumpah pemuda) yang juga bertepatan dengan hari sumpah pemuda.
“Kami juga mengandeng pandu budaya Lembata dan mahasiswa magang bersertifikat Kemendikbud program muda berdaya untuk kedaulatan pangan (MBKP) ini, agar peserta didik kembali mencintai pangan lokal mereka sendiri dan tidak lagi merasa malu mengkonsumsi pangan lokal”, ungkap Midun
Selaku Fasilitator Pandu Budaya Lembata Syamsul Thaib menyampaikan terimaksih kepada pihak Madrasah (Sekolah) yang sudah memberi ruang bagi Pandu budaya bersama mahasiswa magang bersertifikat Kemendikbud MBKP untuk terlibat dalam program kegiatan Madrasah.
“Kegiatan yang dilakukan oleh MTSN 3 Lembata ini patut dicontoh oleh Lembaga pendidikan lainya. dimana, peran dan tanggung jawab dalam mengarusutamakan kebudayaan melalui isu kedaulatan pangan menjadi tangung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat dan komunitas. Lanjutnya, pendidikan merupakan sarana yang strategis dalam mengembalikan kedaulatan pangan di tengah masyarakat, dengan melibatkan generasi muda (peserta didik) sebagai pelaku utamanya”, urai Syam.
Kegiatan nonton film juga di isi dengan narasi film yang diceritakan kembali oleh siswa sekaligus menemukan kandungan pesan dari nilai perjuangan kaum muda di dalam film tersebut. Selain menarasikan Peserta didik juga diarahkan untuk menuliskan kembali secara singkat film yang di tonton bersama fasilitator.
Fasilitator yang juga merupakan mahasiswa (MBKP). dalam kegiatan ini, selain memberikan materi terkait simulasi makan sehat pangan lokal juga membantu peserta didik dalam menemukan pesan dan nilai dari film yang ditanyakan sekaligus mengidentifikasi keberagaman pangan lokal yang dibawa sendiri oleh siswa dengan melihat lebih dalam kandungan protein dan zat Gizi yang terkandung di dalam pangan lokal tersebut. dengan metode temu kenali dan simulasi makan sehat pangan lokal di harapkan peserta didik mulai sadar dan menjadikan pangan lokal sebagai makanan utama yang sehat bagi tubuh mereka.+++syam