
SULUH NUSA, LARANTUKA – Langit di atas Desa Lewoloba Kecamatan Ile Mandiri Kamis, 31 Oktober 2024. amat cerah. Kecerahan ini hadir setelah sehari sebelumnya kabut gelap menyempatkan diri hadir menyapa alam Flores Timur.
Kecerahan ini pula meliputi suasana kebatinan warga SMP Negeri 2 Larantuka akan kegiatan penutupan bulan bahasa tingkat SMP Negeri 2 Larantuka tahun 2024 yang telah dijalani tanggal 12 – 27 Oktober 2024.
Momen penutupan bulan bahasa ini diakhiri dengan pentas seni yang ditampilkan oleh setiap kelas. Rangkaian acara penutupan bulan bahasa ini kian meriah kala master of ceromony (MC) yang dipercayakan untuk memandu jalannya acara Natalia Hurint dan Damian Boleng membakar semangat hadirin dengan suara khas dalam tenda suka.
Ada enam (6) mata lomba yang dilombakan dalam rangkaian bulan bahasa diantaranya, Kreativitas Majalah Dinding, Reportase, Membaca puisi, Mendongeng, pidato dan cerdas cermat. Perlombaan ini dilombakan dengan format antar kelas.
Hal ini memberikan motivasi tersendiri bagi wali kelas bersama peserta didiknya terutama menyiapkan peserta lomba.
Apresiasi dari lembaga terkait dengan kejuaraan setiap mata lomba diberikan dengan satu tropy juara umum diberikan kepada kelas IX E yang menjadi juara umum dalam enam mata lomba yang telah dilombakan.
Ruang acara dalam rangkaian kegiatan bulan bahasa tingkat SMP Negeri 2 Larantuka menjadi milik peserta didik.
Hal ini mulai dari mata acara sampai dengan master of ceromony. Ruang kreativitas untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik tetap diberikan.
Dengan demikian manfaatkan setiap momen itu dengan baik dan serius sehingga memberikan dampak baik bagi diri sendiri dan orang lain.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Larantuka kala menutup rangkaian kegiatan Bulan Bahasa tingkat SMP Negeri 2 Larantuka.
Wakil ketua panitia kegiatan Bulan Bahasa Maria Marselina Y. P. Tobi,S.Pd menyampaikan antusiasme warga sekolah sangat tinggi.
Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk mencapai suatu tujuan maka soliditas dan semangat kerja amat dibutuhkan.
“Terima kasih kepada kita semua terutama pimpinan lembaga, bapak ibu guru pegawai dan peserta didik. Mohon maaf atas segala kekurangan. Kita adalah perubahan”, ungkapnya.+++thobias.ruron


