Dan saat ini aplikasi pertama yang dibuat adalah Aplikasi Penganggaran yang memiliki sub menu SSH, HSPK dan ASB. Selain itu aplikasi lain adalah e-planing dengan sub menu RPJMD, RPJPD, FKP, Renstra, Renja, Monitoring dan KU-PPAS. Aplikasi lainnya, E-POKIR, E-MUSRENBANG, E-BUDGETING. Semua aplikasi ini dalam progres pengerjaan dan penyempurnaan sepanjang tahun 2019.
“Optimis 2020 Pembangunan di Lembata sudah berbasis Aplikasi,” tegas Amuntoda.
WEELYLINE.NET – Komitmen Bupati dan Wakil Bupati Lembata. Eliazer Yentji Sunur dan Thomas Ola Langoday dalam penerapan pembangunan yang tranaparan akan menemui titik terang dalam implementasi. Komitmen ini diimplementasikan dengan pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dan jaringan internet di Kabupaten Lembata.
Pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik ini dikerjakan oleh team egoverment Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata selama satu setengah tahun sejak awal 2018 lalu. Sistem pemerintahan berbasis elektronik Kabupaten Lembata ini sedang dalam pengerjaan dengan dua domain induk yakni www.lembatakab.go.id dan www.egov.lembatakab.go.id sebagai website induk e-goverment pengelolaan pembangunan kabupaten Lembata.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata, Markus Labi, dalam laporan progres sistem pemerintahan berbsis elektronik (SPBE) dan Jaringan Internet Lingkup Pemerintahan Kabupaten Lembata Tahun 2019 di aula Kantor Bupati Lembata, Jumad, 3 Mei 2019.
Dalam penjelasannya Labi menjelaskan saat ini Pemda Lembata telah memiliki satu server di Studio e-gov Lembata menggunakan jaringan fiber optik menghubungkan 13 OPD seputaran Kantor Bupati Lembata dengan bandwidth Telkom sebesar 50 Megabite.
Sementara itu, Plt. Sekda Lembata, Atanasius Amuntoda dalam sambutan saat membuka kegiatan menjelaskankan secara real proses pengerjaan aplikasi pengelolaan pembangunan daerah baru dimulai pada bulan Januari 2019 dengan memaksimalkan kemampuan programer putera Lembata sendiri yang direkrut melalui tenaga KSO.
“Kita sudah mulai dengan penegmbangan pembangunan berbasis aplikasi digital. Untuk itu semua OPD diharapkan untuk berperan aktif melalui operator dan Kasubag perencanaan untuk mengisi semua data yang dibutuhkan,” ungkap Amuntoda.
Dan saat ini aplikasi pertama yang dibuat adalah Aplikasi Penganggaran yang memiliki sub menu SSH, HSPK dan ASB. Selain itu aplikasi lain adalah e-planing dengan sub menu RPJMD, RPJPD, FKP, Renstra, Renja, Monitoring dan KU-PPAS. Aplikasi lainnya, E-POKIR, E-MUSRENBANG, E-BUDGETING. Semua aplikasi ini dalam progres pengerjaan dan penyempurnaan sepanjang tahun 2019.
“Optimis 2020 Pembangunan di Lembata sudah berbasis Aplikasi,” tegas Amuntoda. ***
sandro wangak