Dokter RSUP Sanglah Berhasil Operasi Omnion Graft, Begini Kondisi Terkini Meisya

Beranda » Kesehatan » Dokter RSUP Sanglah Berhasil Operasi Omnion Graft, Begini Kondisi Terkini Meisya
Gerak cepat tim dokter di RSUP Sanglah menangani kondisi Meisya patut diacungi jempol. Sebab tidak lama setelah rombongan Meisya turun pesawat di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan dijemput ke Rumah Sakit, tim dokter langsung mengambil tindakan.
Meisya langsung menjalani operasi Omnion Graft.
“Meisya sudah jalani tindakan operasi. Tim dokter sudah lakukan operasi Omnion Graft tadi malam, 17 Oktober 2024 masuk kamar operasi Pkl 23.00, selesai Pkl 03.00 wita 18 Oktober 2024”, ungkap Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yoseph Freinandemets Paun, saat dikonfirmasi SuluhNusa.Com, 18 Oktober 2024.
Yos Paun lebih jauh menjelaskan usai dioperasi tim dokter melakukan visits dan merekomendasikan unttuk dipulangkan besok, 19 Oktober 2024.


“Pagi ini, 18 Oktober 2024 sudah divisite dan rencana pulang besok pagi, 19 Oktober 2024 selanjutnya kontrol hari Rabu, 23 Oktober 2024. Rencna tadi siang CT scan hidung dan telinga”, urai Yos Paun.Disinggung saat dipulangkan untuk perawatan mandiri, Meisya akan tinggal sementara bersama keluarga dan Yayasan Maci Angi Bali.Disinggung terkait apakah Meisya akan menjalani operasi transpalntasi Kornea, drg. Yos Paun mengungkapkan menjadi kewenangan dokter penanggungjawab untuk melakukan assesment.
“Belum tau dan menjadi kewenangan dokter penanggung jawab untuk melakukan assesment, proses penanganan ini masih panjang”, jelas Paun.

Amnion graft atau transplantasi selaput amnion adalah prosedur medis yang menggunakan selaput ketuban untuk mengembalikan permukaan maya. Prosedur ini dilakukan untuk berbagai tujuan, merekonstruksi permukaan mata setelah berbagai prosedur, sebagai cangkok untuk pelelehan permukaan mata, sebagai perban untuk mempercepat penyembuhan dalam kasus defek epitel persisten atau peradangan permukaan mata.
Amnion graft memiliki manfaat biologis dan fisik, yakni mengurangi gesekan kelopak mata, mencegah pembentukan simblefaron, mengurangi peradangan, meningkatkan pertumbuhan epitel, mencegah jaringan parut dan mencegah neovaskularisasi.
Aktivis kemanusiaan John Batafor dari Taman Daun mengucapkan terimakasih kepada tim dokter RSUP Sanglah yang sudah bergerak cepat menangani operasi Meisya.
“Terimakasih untuk tim dokter RSUP Sanglah yang sudah dengan profesional menangani operasi mata anak Meisya.Terimakasih”, ucap John Batafor.
Dia juga mengucapkan terimakash kepada semua pihak yang sudah membantu termasuk relawan dan komunitas kemanusiaan di Denpasar Bali.

Diberitakan sebelumnya, siswi SMPN I Nubatukan korban penyiraman air keras (soda api-red) akan dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Semua biaya rujukan ditanggung Pemerintah Kabupaten Lembata bersama beberapa komunitas yang menggalang dana peduli Meisya.

Meisya Chtalin Witak (13) korban siraman air keras di Lembata, Nusa Tenggara Timur yang menjalani perawatan intensif oleh dokter mata dan tim medis RSUD Lewoleba beberapa hari pasca kejadian naas itu sudah melewati masa akut.

Gadis yang akrab disapa Meisya dengan luka parah di mata, kedua pelipis dan bibir akibat siraman air keras oleh pelaku berinisial CA (45) alias Ko Ci pada Senin (14/10) pagi di bilangan Kota Baru, Lewoleba diizinkan tim medis untuk dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar hari ini, 17 Oktober 2024. +++sandro.wangak

Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *