suluhnusa.com-Kabupaten Timor Tengah Utara, merupakan kabupaten pertama di NTT yang menyelenggarakan layanan ramah remaja dalam bidan pendidikan melalui program Comprihensive Sexuality Education(CSE) dan layanan kesehatan Ramah Remaja Youth Friendly Services(YFS) sebagai langkah pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi bagi anak,remaja dan orang muda di Kabupaten TTU.
Program ini merupakan bukti komitmen Institut Hak Asasi Perempuan (IHAP) bersama pemerintah Kabupaten TTU dalam merespon berbagai persoalan pelanggaran berbasis gender dan seksualitas yang terjadi pada anak dan remaja di Kabupaten TTU.
Acara launching ini ditandai dengan penyerahan buku Matoal He Tanoina HKSR, serial poster dan flipchart sebagai bahan edukasi dan layanan kesehatan ramah remaja yang akan didistribusikan kepada puskesmas, rumah sakit dan sekolah implementor CSE dan YFS.
Program CSE dan YFS terselenggara atas kerja sama Instituta Hak Asasi Perempuan (IHAP) dan pemerintah daerah kabupaten melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
Program CSE akan dilaksanakan di 10 SMA/K sementraa YFS akan dilaksanakan di 10 Puskesma yang tersebar di TTU dan di RSUD Kefamenanu.
Dalam kegiatan launching program CSE dan YFS, bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandes menegaskan bahwa fenomena tingginya persoalan pelanggaran berbasis gender dan seksualitas di TTU tren meningkat.
Fakta ini tentunya membutuhkan tanggungjawab dari semua pihak untuk menyeelesaikannya.
“Permasalahan HKSR di TTU membutuhkan tanggungjawab semua pihak. Kekerasan seksual, terhadap anak dan remaja tidak bisa bisa dilihat secara terpisah, namun perlu dilihat secara utuh. Misalnya, pendidikan kespro dan seksualitas, tidak harus menjadi tabu dan anak-anak dan remaja jangan dilarang namun harus diberi informasi yang komprehensif sehingga mereka tidak mencari sendiri di dunia maya yang pada akhirnya akan melahirkan persoalan baru” ujar Fernandez.
Lebih lanjut, Bupati TTU mengapresiasi langkah postif yang dilakukan IHAP dalam mewujudkan pemenuhan HKSR bagi remaja di kabupaten TTU. Dalam acara ini, IHAP bersama pemda TTU memberikan penghargaan kepada 10 sekolah dan 10 puskesma serta dinas instansi terkait yang selama ini sudah mulai mengimplementasikan program CSE dan YFS.
Koordinator IHAP Propinsi NTT Maria Esutachia dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas bukti komitment pemda TTU untuk mewujudkan pemenuhan HKSR bagi remaja di kabupaten TTU.
“Persoalan HKSR akan menjadi selesai kalau semua elemen bekerja bersama. Sinergi antar tiga komponen lingkungan harus dilakukan yaitu di tingkat keluarga, sekolah dan lingkungan umum/masyarakat untuk mengantisipasi persoalan HKSR yang muncul. Pemerintah menyiapkan anggaran, program dan kebijakan yang mendukung, serta koordinasi yang setara dan terus menerus akan sangat baik dalam mengatasi persoalan HKSR.” Tegas Maria.
Lebih lanjut Maria menegaskan agar HKSR menjadi program yang berkesinambungan di Kab TTU, sejalan dengan target ke-3, 4 dan 5 pada Sustainable Development Goals (SDG’S), yang telah dimandatkan dalam RPJMN pemerintah Indonesia 2015 -2019, serta Rencana strategis Kementrian Kesehatan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Hadir dalam acara launching ini, Bupati TTU Ray Fernandez, Wakapolres TTU, Pimpinan Dinas dan Instansi teknis terkait, para kepala sekolah dan kepala Puskesmas, IHAP dan Aliansi Remaja Biinmafo.
Acara penyerahan buku dan launching TTU sebagai kabupaten pertama penyelenggara CSE dan YFS juga dipersembahakan sebagai kado ulang tahun kota Kefamenanu yang ke 94.(manek)