suluhnusa.com_ Diminta untuk waspada, agar tidak mati sia-sia, karena HIV/AIDS.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan besarnya ancaman HIV/AIDS bagi masyarakat Pulau Dewata.
Mengacu data komulatif Dinas Kesehatan Provinsi Bali, hingga April 2014, HIV/AIDS yang terlaporkan menembus angka 9.191 kasus. Jumlah ini cukup mengkhawatirkan dan perlu upaya serta langkah nyata dalam upaca pencegahan serta penanggulangannya.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Pastika pada acara malam renungan AIDS nasional yang digelar di Pelataran Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Minggu, 20 Juli 2014.
Lebih jauh Pastika mengungkap, selain disumbang oleh tambahan kasus baru, meningkatnya jumlah penderita juga disebabkan mulai optimalnya proses penggalian gunung es yang dilakukan instansi terkait dengan dibantu penggiat HIV/AIDS.
Melihat data tersebut, Gubernur Pastika mengutarakan keprihatinan atas perkembangan kasus HIV/AIDS.
“Telah banyak korban berjatuhan. Mereka mati sia-sia,” ujarnya.
Menurut Pastika, banyaknya korban meninggal dipicu ketidaktahuan yang bersangkutan bahwa mereka terinfeksi HIV.
Untuk itu, dia mendorong langkah lebih proaktif dalam penanggulangan serta pencegahan HIV/AIDS di kalangan masyarakat. Pemprov Bali, tambah Pastika, telah melakukan langkah variatif dalam pencegahan penyakit ini.
Bekerjasama dengan MUDP, Pemprov Bali berupaya meminimalisir stigma negatif maupun diskriminasi masyarakat terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
“Kita juga terus menggencarkan program penyuluhan HIV/AIDS dengan membentuk Kader Desa Peduli AIDS hingga ke pelosok,” paparnya.
Lebih dari itu, dia juga minta Bupati/Walikota merapatkan barisan dalam penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS. Bupati/Walikota diharapkan menyamakan persepsi guna mencegah terus bertambahnya kasus ini. Bahkan, Gubernur minta agar kafe remang-remang dan tempat esek-esek segera ditutup.
“Kasihan para aktifis, kerja mereka sia-sia kalau tempat seperti itu masih ada,” ujarnya.
Pastika juga menggugah kesadaran krama yang kebetulan menjalankan bisnis seperti itu agar menutup usahanya untuk menyelamatkan masa depan generasi Bali.
Guna menangkal penularan HIV/AIDS, Gubernur mengkampanyekan lima langkah pencegahan. Menurutnya, penyakit yang menyerang sistem ketahanan tubuh ini dapat dicegah dengan langkah ABCDE.
Abstinence (tidak melakukan hubungan seksual), Be Faithful (setia dengan satu pasangan), Condom (wajib menggunakan kondom manakala berhubungan seks beresiko), Drug (tidak menggunakan narkoba suntik) dan Edukasi (cari informasi tentang HIV/AIDS).
Melalui malam renungan AIDS, Pastika mengajak seluruh komponen untuk lebih menggiatkan langkah nyata secara dini agar masyarakat Bali selamat dari ancaman HIV/AIDS.
“Mari kita bersama-sama melakukan pencegahan HIV/AIDS dengan mengajak semua keluarga mengetahui informasi seputar penyakit ini secara benar serta mengikuti tes HIV lebih awal,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Gubernur berharap, status HIV dapat diketahui lebih awal untuk bisa mendapat penanganan lebih cepat.
Acara malam renungan AIDS juga dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya, Wagub Ketut Sudikerta, Sekda Cokorde Ngurah Pemayun serta aktifis HIV/AIDS se-Bali.(***\sandrowangak)