Janji Bupati Lembata Untuk Buruh Pelabuhan, Riwayatmu Kini

Beranda » Humaniora » Janji Bupati Lembata Untuk Buruh Pelabuhan, Riwayatmu Kini

LEMBATA – HARI Buruh Internasional 1 May 2025 di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur diisi kegiatan talkshow dengan tema Buruh Lembata, Riwayatmu kini.

Talkshow yang digelar Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit Tenaga kerja bongkar Muat (TKBM) Kabupaten Lembata, Kamis, 1 Maret 2025 menghadirkan Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, Kepala UPP Kelas III Lembata, Desmon S. Menno, Ketua Komisi 2 DPRD Lembata, David Vigis dan Ketua TKBM Lembata, Hendrikus Buran.

Saat membuka kegiatan talk show, Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq menyampaikan selamat merayakan hari buruh Internasional bagi para buruh di Lembata.

“Buruh pelabuhan Kita di Lembata jika dibandingkan dengan daerah lain lebih baik karena memiliki tata krama budaya yang baik terhadap pelanggan. Pertahankan nilai budaya, hormati mereka. Siapapun yang datang ke Lembata pasti berhadapan lebih dahulu dengan kaum buruh. Karena itu pertahankan budaya yang baik ini,” ujar Bupati Kanisius Tuaq.

Bupati dalam kesempatan itu meminta dukungan kaum buruh dalam pemerintahannya 5 tahun.

“Jika Mayday di daerah lain diwarnai aksi Demo, Buruh di Lembata dengan sadar menciptakan susasana kondusif dengan talk show. Hanya dengan suasana kondusif, iklim investasi bisa tumbuh. Karena itu Semangat hari buruh ini saya mengajak kaum buruh dapat bersinergi membangun Lembata,” ujar Bupati Kanisius Tuaq.

Kepala Unit Pengelola Pelabuhan (UPP) Kelas III Lembata, Desmon S. Meno. menyampaikan, sejak pelabuhan Lewoleba diserahka pengelolaannya kepada Dirgen perhubungan laut, Kementerian Perhubungan RI, pembenahaan terus dilakukan. Saat ini sudah bisa disandari 4 Kapal berbadan besar sekaligus.

“Ada pelabuhan Nasional, pelabuhan rakyat dan pelabuhan penyeberangan kini dibawah kendali UPP Kelas III Lembata. Kondisi ini memunculkan peluang berusaha bagi kaum buruh. Selama ini relasi kami bangun dengan baik dengan buruh pelabuhan,” ujar Desmon.

Sementara itu, Ketua TKBM Lembata, Hendrikus Buran, menyampaikan, buruh masih menemui kesulitan dalam berusaha.

“Diperlukan Tatib atau peraturan daerah tentang Ruang gerak pengunjung/ pengantar dan buruh, sebagaimana telah diberlakukan di Pelabuhan Bolok-Kupang. Bahwa hanya ada buruh dan penumpang beraktivitas di areal Pelabuhan PELNI maupun PELRA, baik pada proses embarkasi maupun debarkasi.
Pemberlakuan ruang gerak yang hanya memperbolehkan penumpang dan buruh bergerak di dalam areal pelabuhan juga memudahkan
Pengawasan peredaran barang terlarang seperti narkoba, dll,” ujar Hendrikus.

Hendrikus juga menyebut, TKBM Lembata membutuhkan, sebuah regulasi tentang pengaturan transportasi dari pelabuhan. Transportasi menuju pelabuhan, silahkan berkompetisi, sedangkan di areal pelabuhan perlu ada kesepakatan bersama antara ekpedisi dan TKBM. Diperlukan pengaturan jam kerja bagi jasa gerobak dorong, jasa buruh, jasa pick up agar jangan ada gesekan.

“Di Pelabuhan Waijarang, kami mendorong adanya Kompensasi sebagai dana pengembangan daerah kerja guna mengatasi kerusakan pelabuhan dan adanya pemasukan bagi pemeliharaan oleh syahbadar dan perhubungan agar peran buruh sebagai Tenaga bongkar muat tetap mendapat ruang,” ujar Hendrikus.

Selain itu, Hendrikus menyuarakan evaluasi menyeluruh program tol laut yang hingga kini tidak mampu menjembatani disparitas harga antara daerah produsen dan dan daerah konsumen seperti pulau Lembata, perbaikan nasib pengupahan Buruh Toko yang hingga saat ini belum tersentuh kebijakan pemerintah.

“Buruh toko hanya menjadi sapi perah pengusaha. Diperlukan ketegasan Pemerintah tentang upah buruh toko dan jam kerja yang lebih manusiawi,” ungkap Hendrikus.

Subsidi BPJS Ketenagakerjaan

Bupati Lembata dalam sesi talkshow yang di gelar di balroom olimpic kota Lewoleba, menjanjikan adanya sharing cost antara TKBM dan Pemda Lembata.

“Kita upayakan semacam sharing cost subsidi BPJS Ketenagakerjaan. Jadi pemerintah bayar separuh, buruh separuhnya. Pemda juga siap untuk meningkatkan kualitas SDM dengan program sertifikasi buruh. Kita perjuangkan anggarannya dan ini jadi perhatian pemerintah,” ujar Bupati Lembata, Kanisius Tuaq. +++Hosea/sandro.wangak

Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *