LEMBATA, SULUH NUSA – Remaja masjid memiliki kedudukan dan peranan yang sangat strategis dalam kerangka pemberdayaan dan pembinaan remaja Islam, sekaligus memiliki peran dalam memakmurkan masjid.
Dan madrasah salah pendidikan yang berfungsi sebagai penyadaran Konservatif artinya sekolah bertanggungjawab untuk mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk kesejatian diri sebagai manusia.
Madrasah sebagai instrumen penyadaran bermakna bahwa madrasah berfungsi membangun kesadaran untuk tetap berada pada tataran sopan santun, berdab, dan beromal di mana hal itu menjadi tugas semua orang.
Hal ini disampaikan oleh pengurus masjd Darul Ishlah Muh. Amin Al-Amin. S. Ag saat memberikan sambutan pembukaan kegiatan Madrasah Kesadaran di Masjid Darul Ishlah, Desa Hoelea, Kecamatab Omesuri, Kabupaten Lembata, 15 Februari 2023.
Temu Kangen Mis Nurul Ijtihad Hoelea, Awal Membangun Data Base Alumni
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mengusunb tema Intelektualitas, spiritualitas dan humanitas, dari remaja masjid untuk Indonesia.
Al-Amin menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan oleh remaja masjid Darul Ishlah Hoelea atas Inisiatif dari anak anak remaja.
“Pemuda madrasah yang berada dinDesa Hoelea ini ingin mau berubah dan menginisiask kegiatan madrasah kesadaran ini. Dan kami pengurus masjid mendukung penuh”, ungkap Al-Amin.
Ia mengungkapkan tanggung jawab generasi muda menjadi tanggungjawab semua elemen, masyarakay dan lingkungan harus berperan dalam membentuk generasi berkarakter baik.
“Banyak persoalan pemuda. Tidak perlu ada pengkotak kotakan bahwa dia beragama Katolik atau dia beragaama islam. Semuanya adalah murun leu yang akan menjadi pemimpin kalau dibentuk. Moraliltas hancur dan kita harus membangkitkan mereka. Saat pemuda berada di lingkungan muncul persoalan pemuda yang harus diselesaikan,”, turur Al-Amin.
Jelang Idul Adha, Julie Laiskodat Kirim Hewan Kurban Untuk Umat Muslim Di Hoelea
Untuk itu ia bangga dengan anak anak Remaja Masjid Darul Ishlah Hoelea yang membangun berkomitmen bersama orang tua. Orang tua Majelis Ta’lim di masjid ini, pimpinan Khairum Hatmin. S. Pd berperan penting dalam menyiapkan konsumsi selama kegiatan berlangsung.
“Madrasah Kesadaran adalah Harapan emas. Harapan baik. Membentuk karakteristik. Dan kami Mendukung penuh”, turut Al-Amin.
Sementara itu Kepala desa Hoelea I Gerogias Gawi, meminta remaja masjid untuk teguh pada iman dan ketaqwaan sebagai benteng perubahan zaman agar tidak terjebak pada hal hal negatif.
“Perubahan sedemikian cepat. Hal baik berjalan beriringan dengan hal buruk dalam perubahan. Kami pemerintah Desa Hoelea berterimakasih karena sudah berupaya melakukan kegiatan madrasah kesadaran dengan mengutamakan iman. Iman menjadi dasar. Menjadi kekuatan. Menjaga keharnonisan”, tegas Gawi.
Ade Hasan Yusup, Camat Omesuri menilai kegiatan Madrasah Kesadaran ini menjadi kebutuhan remaja.
Ia percaya Madrasah Kesadaran mampu memberikan jalan dan pengaruh positip bagi kehidupan remaja di Desa Hoelea dan Kecamatan Omesuri. Sebab madarsah kesadaean ini menjadi jalan membentuk manusia unggul.
Kegiatan madrasah kesadaran ini berlangsung selama tiga hari di Masjid Darul Ishlah menghadirkan para pemateri dari berbagai kalangan yakni Sudarjo Abdul Hamid. S. Pd. I., M. Pd. I (Materi: Hubungan Agama, Budaya dan Masyarakat). Nur Istiqamah Amanmeker. S. Pd (Akhlak Remaja Masjid). Muh. Amin Al-Amin. S. Ag (Spiritualitas Remaja Masjid). Bahria Sonya Leuwerun. A. Md., Keb (Kesehatan dan Reproduksi Remaja). Khairum Hatmin. S. Pd (Peran Perempuan dalam Hubungan Masyarakat). Muh. Yamin. S. Pd (Remaja Masjid dan Pendidikan Dini).
Hadir dalam pembukaan kegiatan pembukaan tersebut Ketua OMK Paroki Hoelea, Yohan Edangwala. +++sandrowangak