HOELEA, SULUH NUSA – Marsianus Bala Bokilia atau sapaan akrabnya “Eman” ialah sosok yang dikenal dengan piawai pendiam.
Begitu pengakuan dari banyak teman seusianya, para senior dan orang tua lainnya. Namun, takdir berkata lain dan Tuhan lebih mencintai dia, hingga 20 Mei 2023 dini hari beliau telah mendahului kita untuk berpulang di hariabaan Ilahi.
Eman, penjaga gawang Mutiara Biru, club bola PERSEDIM FC “Dikemengi“ sudah banyak mengharumkan club kebanggaannya. Ia pemain muda berbakat. Bertalenta dan telaten berlatih.
Berbagai pujian dari para pesepakbola kaki, para penonton pun juga begitu mengagumi, memujanya atas kelincahan dalam menjaga gawang lawan dalam setiap laga pertandingan berlangsung.
Tak disangka, nomor punggung 01 itu begitu cepat mendahului kita semua. Berbagai tangisan, duka cita tak habis-habisnya menerjemahkan kepergiannya yang begitu cepat. Padahal, masih banyak pecinta bola yang masih berharap dia berlaga di atas rumput hijau.
Malam Minggu, 27 Mei 2023, inisiatif pengurus PERSEDIM FC untuk menggelar Aksi Solidaritas “1000 Lilin dan Doa Bersama“ demi mengenang adik Marsianus Bala Bokilia (GK—NP 01) di halaman kantor desa Hoelea sampai dini hari.
Pecinta bola dari kabupaten Lembata dan khususnya di bumi Uyelewun turut serta dalam melakukan Aksi Solidaritas dengan menggunakan jarsey kebanggaannya masing-masing, juga dihadiri oleh warga desa Hoelea dan Hoelea II.
Di acara pembukaan, Kepala Desa Hoelea, Gerogias Gawi, menohok hadirin dengan kalimat “Jadikan sepakbola Uyelewun sebagai ajang mempererat kan kemanusiaan dimana pun kita berada.”
Supriyadi Lamadike (Manager Perseeim FC) mengatakan, aksi Solidaritas 1000 Lilin dan Doa Bersama sebagai sikap untuk mengenang jasa-jasa yang telah ditorehkan Eman terhadap club pesepakbola Persedim FC dan sebagai wujud kepedulian kita terhadap rasa kemanusiaan yang tanpa batas.”
Ajun Liliweri (Mewakili Club’ Bola Uyelewun) dalam sambutan pesan dan kesannya yang berapi-api menyatakan, sebagai pecinta bola, tentunya kami sangat merasa kehilangan teramat sangat dalam atas kematian saudara, adik Eman dari tangan manusia yang tidak bermoral.
Semua pihak mengutuk keras atas perilaku tersebut. Dan, kita jadikan tragedi ini sebagai hikmah dan pelajaran untuk pesebakbola kedepannya. Semoga saudara, adik Eman mendapatkan sisi yang layak di Hadapan Tuhan Yang Maha Esa.” Tutupnya. +++wanharun & yohan.edangwala