suluhnusa.com – Peringatan Hari Lahir ke-12 Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Tingkat Nasional baru saja digelar di Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Berbagai kegiatan ditaja Agupena Cabang Flores Timur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas amanah ini. Mulai dari aneka workshop dan lomba bagi siswa, guru, kepala sekolah, taman bacaan, penggerak literasi, hingga pawai literasi bagi masyarakat umum. Aneka kegiatan ini dimulai sejak 10 September sampai 29 November 2018.
Lantas, siapa saja para pekerja keras yang terlibat langsung menyukseskan kegiatan ini? Mari berkenalan.
- Maksimus Masan Kian
Beliau merupakan Ketua Agupena Cabang Flores Timur. Guru IPA pada SMPN 1 Lewolema ini, menjadi konseptor puluhan kegiatan dalam rangka menyongsong, memperingati, dan memeriahkan Harlah ke-12 Agupena Tingkat Nasional ini.
Suami dari Agnetis da Noa ini tidak hanya tukang konsep, tetapi turun langsung mem-backup setiap kegiatan dan mengisi ruang lowong yang tidak diisi teman-temannya. Menghubungi, menjemput, memfasilitasi hingga mengantar narasumber, dilakoni dengan penuh tanggung jawab oleh ayah dari tiga putera ini. Menjalin relasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, dijalani dengan penuh rendah hati oleh pria berkulit hitam manis ini.
Kelebihan utama penulis buku Ujung Pena Guru Kampung ini yakni beliau mampu menggerakkan berbagai pihak dalam sebuah kegiatan besar pada suatu waktu. Ia juga memiliki intuisi yang tajam dalam membaca berbagai peluang dan tantangan, sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk setiap masalah.
- Asy’ari Hidayah Hanafi
Ketua Panitia Harlah ke-12 Agupena Tingkat Nasional ini menjadi orang nomor dua dalam kesuksesan seabrek kegiatan akbar ini. Pasalnya, Guru IPA pada SMPN Panca Marga Koli ini, selalu siap mendampingi Ketua Agupena Cabang Flotim untuk membangun relasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan Harlah. Kendatipun tempat tinggalnya jauh di pelosok Kecamatan Adonara Tengah dan mengabdi di pelosok Kecamatan Adonara, suami dari Rya Hasyim ini selalu punya waktu untuk menyeberang ke Larantuka bolak balik demi menyukseskan kegiatan.
Di balik temperamennya yang cepat tersulut emosi, penulis buku Tapak Tuah dengan nama pena Ary Toekan ini, kerap bersedia bergadang sampai pagi demi menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang belum beres. Pengalaman menjadi pengurus beberapa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan membuatnya begitu peka membaca setiap kemungkinan masalah dan tahu cara menyelesaikannya.
- Tobias Tobi Ruron
Jika Ketua Agupena Cabang Flotim dan Ketua Panitia Harlah memiliki ambisi yang kuat untuk menyukseskan setiap kegiatan, maka Tobias Tobi Ruron adalah pengecualiannya. Dengan pembawaan yang kalem, santun, dan tenang, guru Bimbingan dan Konseling pada SMPN Satap Riang Puho ini, mampu menyelesaikan setiap urusan dengan baik dan tepat waktu.
Sekretaris Panitia Harlah ini juga menggawangi berbagai urusan kesekretariatan yang berkaitan dengan surat-menyurat dan kelengkapan administrasi kegiatan di lapangan. Bahkan, ia rela tidak hadir dalam setiap acara jika keberadaannya di luar arena lebih bermanfaat dan mendukung acara di dalam ruangan.
Selalu tersenyum dan berbicara dengan santun menjadi ciri khasnya dalam berkomunikasi dengan siapa pun, entah tua maupun muda. Selain menjadi panitia inti, dia juga dipercayakan sebagai pendamping siswa dari sekolahnya dalam mengikuti setiap kegiatan Harlah. Bisa dibayangkan, beliau begitu sabar membagi waktu agar tidak ada satu pun hal yang terlewatkan, baik tugas kepanitiaan maupun sekolah.
- Pion Ratulolly
Kalau pria yang satu ini, cukup punya banyak tugas di Harlah. Sesekali menjadi narasumber, sekali pula menjadi dewan juri. Di lain waktu menjadi moderator, di lain waktu pula menjadi MC. Terlibat membersihkan ruangan, memasang spanduk, mengatur kursi juga mengantar makanan bagi peserta.
Selain piawai menulis, Guru Bahasa Indonesia pada SMPN 1 Adonara Timur ini juga punya selera humor yang tinggi. Selalu saja ada ucapan dan tingkah lakunya yang dapat menghibur para panitia. Suami dari Aisah Muhammad dan Ayah dari Lingga Mahardika Atamua ini acap punya segudang cerita lucu dan cara bertutur yang ciamik dalam menuturkan cerita tersebut sehingga dapat membuat gelak tawa para panitia.
Akan tetapi, penulis buku Melangkah dari Timur ini selalu dipercayakan Ketua Agupena Cabang Flotim, Maksimus Masan Kian, untuk mengambil kebijakan-kebijakan strategis dan krusial ketika Ketua Cabang merasa ragu mengambil keputusan. Pembawaannya yang tenang ketika sedang serius membuat suaranya cukup didengar dalam kepengurusan dan kepanitiaan Agupena.
- Azam Putera Lewokeda
Pembawa Acara Terbaik sepanjang perjalanan Agupena Cabang Flores Timur rasanya pantas didaulatkan kepada beliau. Sebab, Guru pada MTsN 4 Flotim ini tidak pernah menolak dipercayakan membawa acara dalam bentuk apapun. Pembawa acara formal oke, semiformal jago, bahkan beliau punya feeling yang kuat dalam menata acara agar tetap berjalan dengan baik walau dalam keadaan tertekan.
Pernah sekali waktu beliau menjadi moderator Workshop Merancang Media Pembelajaran Berbasis IT. Kala itu jadwal makan siang, tetapi konsumsi belum datang. Narasumber dan seluruh peserta sudah mengeluh lapar dan meminta acara dihentikan sejenak sembari menunggu santapan siang datang. Bukan Azam namanya kalau beliau tidak bisa mengelola acara dengan baik. Ia pun spontan mendaulat beberapa peserta untuk memberikan kesaksian tentang literasi dan hal lainnya. Intinya, semua tidak lagi fokus pada urusan lapar dan materi kegiatan, tetapi dapat teralihkan dengan beberapa hal baru. Alhasil, narasumber dan seluruh peserta larut dalam alurnya dan mampu bertahan hingga santapan siang datang.
- Amber Kebelen
Pria murah senyum dan gemar tertawa ini merupakan panitia yang multi dharma. Artinya, sesekali waktu kita dapat melihatnya membantu penyelesaian administrasi, tetapi sesekali waktu pula kita melihatnya menjadi narasumber atau dewan juri. Intinya, beliau membantu memperlancar acara.
Pria yang juga menjadi penulis buku Tapak Tuah ini, paling gemar bergadang menjaga teman-teman bekerja, tetapi paling susah bangun pagi. Pun pekerjaan pertama yang dilakukan pria paling tampan di Agupena Flotim ini setelah bangun pagi yakni tertawa sebesar-besarnya dan selama-lamanya, setelah itu baru ia bisa memulai hari. Beliau menjadi teman jalan Ketua Panitia Harlah tersebab keduanya mengadi di sekolah yang sama, SMPN Panca Marga, Koli.