Petani Buta Aksara di Kampung Literasi, Lomba Baca Tulis

suluhnusa.comAcara diawali dengan upacara bendera yang melibatkan semua petani di Kampung Literasi pada Kamis pagi 17 Agustus 2017.

Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 72.

Di Kota Kupang NTT, Salah satunya perayaan yang dilakukan warga petani di Kampung Literasi, Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

Acara diawali dengan upacara bendera yang melibatkan semua petani di Kampung Literasi pada Kamis pagi 17 Agustus 2017.

Kemudian dilanjutkan dengan perlombaan diantaranya membaca dan menulis bagi petani buta aksara binaan Kampung Literasi, cerdas cermat keluarga seputar pertanian serta lomba menebak dan menulis cepat.

Pengelolah Kampung Literasi sekaligus penanggungjawab acara Goris Takene yang dihubungi suluhnusa.com melalui telp mengatakan, kegiatan unik yang dipilih hanya melibatkan warga disekitar Kampung Literasi bertepatan dengan HUT RI ke-72 tahun ini selain sebagai wujud memaknai serta memeriahkan hari Kemerdekaan RI, juga untuk meningkatkan minat baca tulis bagi warga petani Kampung Literasi di Bello.

Karena sebagian besar petani tidak tamat Sekolah Dasar bahkan ada juga yang sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan karena keterbatasan ekonomi.

“Ini merupakan komitmen kami sebagai pengelolah Kampung Literasi untuk mengairahkan minat baca tulis tidak saja kepada warga buta aksara tetapi juga bagi seluruh masyarakat khususnya di Kampung Literasi untuk terus memili minat baca,” tandas Takene.

Masih menurutnya, seluruh kegiatan termasuk hadiah berupa uang tunai balasan juta rupiah disiapkan oleh Kantor Pusat Bahasa Propinsi NTT.

Petani di Kampung Literasi, Belo, Lomba Baca Tulis. [foto: goristakene]

Soleman Tuan salah satu tokoh masyarakat mengatakan sejak dua tahun ini mendukung pemerintah melalui pengurus Kampung Literasi di Bello Kota Kupang sehingga ada kesadaran dari masyarakat khususnya warga sekolah untuk terus memiliki minat baca yang tinggi.

“Perlu disadari tidak saja anak usia sekolah tetapi juga orangtua sepertinya tidak memiliki minat baca akibatnya banyak informasi dan teknologi yang tidak diketahui masyarakat.”

Karena itu Tuan mengharapkan dengan adanya kegiatan seperti yang digelar Kampung Literasi dapat meningkatkan minat baca. Hal yang sama diungkapkan Yuliana Bistolen warga Kampung Literasi mengaku awalnya tidak bisa membaca dan menulis tetapi dengan adanya program Pemerintah di Kampung Literasi dirinya sudah bisa menulis namanya sendiri meskinya ketika membaca masih terbatah-batah.

Ia berharap program ini tetap ada karena sudah banyak membantu dirinya bersama warga masyarakat yang lain di Kampung Literasi Bello. Sementara itu Lurah Bello Benyamin Klau, SE yang dihubungi terpisah juga menyampaikan aprisiasi yangt besar kepada penyelenggara yakni Pengelolah Kampung Literasi dan Kantor Pusat Bahasa Propinsi NTT yang telah sukses merayakan HUT Kemerdekaan tahun 2017 di wilayah Kelurahan Bello.

“Banyak manfaat diperoleh warga saya di Bello sebagai Kampung Literasi karena sebelumnya tidak pernah terjadi warga petani dilibatkan sebagai petugas menaikan bendera dan juga lomba untuk meningkatkan minat baca tulis masyarakat petani Bello”. Ungkap Klau.

Karena itu Klau menyampaikan apresiasi besar kepada Pengelolah Kampung Literasi serta Kantor Pusat Bahasa Propinsi NTT seraya berharap kedepan lebih banyak lagi warga luar Bello dilibatkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.***

[goe/sandrowangak]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *