suluhnusa.com_ Cacat bukan menjadi kendala. Dia sudah menghasilkan karya lukis yang indah walau keterbatasan fisik dan juga alat alat lukis.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menaruh empati terhadap Putu Agus Setiawan dan Kadek Windari, dua pelukis kakak beradik dengan keterbatasan fisik di Dusun Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng Senin 20 Juli 2015, Pastika mengutus Karo Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH,MH untuk menyerahkan bantuan berupa beras dan uang tunai.
Bantuan diterima langsung oleh Kadek Windari yang didampingi ibu kandungnya Komang Warsiki. Kepada Karo Humas Dewa Mahendra, Windari sempat menunjukkan sejumlah hasil lukisannya yang dominan hitam putih.
Karya Windari dan sang kakak cukup mengundang decak kagum. Dengan
keterbatasan fisik, mereka mampu menghasilkan goresan imajinatif dan
sangat indah.
Windari menyampaikan harapan agar bisa dibantu pemasaran hasil karya mereka. Dua pelukis berbakat ini juga mengaku masih terkendala ketersediaan alat melukis seperti kanvas dan cat minyak.
Selain harga yang tak terjangkau, dua material lukisan itu sulit ditemukan di seputaran Seririt. “Kami mohon bantuan pemasaran dan alat-alat lukis,” ujar Agus Setiawan lirih.
Karo Humas Dewa Mahendra berjanji akan berupaya memenuhi harapan mereka. Dalam kesempatan itu, dia juga meluruskan pemberitaan salah satu media harian terbit Denpasar yang menyebut kalau Gubernur Pastika hanya sempat menengok tanpa memberi bantuan.
Gubernur Pastika menaruh perhatian yang besar terharap keberadaan dua kakak beradik tersebut. Melalui Dinas Sosial, Pastika sudah pernah memberikan bantuan kursi roda.
Selanjutnya, Pastika juga menggandeng Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Bali yang diketuai Ny.Ayu Pastika. Badan yang bergerak di bidang sosial ini berhasil menggalang dana melalui kotak amal yang diletakkan di sejumlah swalayan.
Dana yang terkumpul mencapai Rp.130 juta dan sudah diserahkan kepada keluarga Windari. Tentunya, perhatian dan bantuan tak akan berhenti sebatas itu.
Ke depan, Pemprov Bali akan mengupayakan bantuan tahap-tahap selanjutnya yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dalam kesempatan itu, Dewa Mahendra kembali menggugah kepekaan dan kepedulian masyarakat terhadap sesama yang membutuhkan.
Sebab, persoalan sosial tak hanya dihadapi oleh Windari dan keluarganya. “Masih banyak masalah sosial yang perlu kita tangani,” imbuhnya. Dia yakin, persoalan sosial akan lebih cepat dituntaskan jika seluruh masyarakat bergandengan tangan.(kresia/ni nyoman sunuasih)