suluhnusa.com_Pendidik Keaksaraan Fungsional (KF) Pendidikan Luas Sekolah (PLS) atau lebih kental dengan sebutan Tutor KF, merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan Pendidikan Nonformal.
Karena itu, kemampuan tutor perlu ditingkatkan agar memiliki kemampuan dalam menyusun serta mengolah proses pembelajaran yang lebih baik. Demikian ditegaskan Ir Cornelis Wadu Kepala Bidang PLS Dinas PPO NTT ketika membuka pelatihan bagi 50 orang Tutor KF asal Kabupaten Kupang dan Kota Kupang belum lama ini.
Lebih lanjut Cornelis Wadu mengatakan, saat ini harapan pendidikan nonformal di Indonesia khususnya di NTT berada pada pundak Tutor Keaksaraan Fungsional guna memberantas buta aksara di negara ini sesuai dengan amanat Undang-Undang. Karena itu, ia mengharapkan kepada para peserta memanfaatkan pelatihan tersebut, guna mendapatkan masukan serta saling menukar informasi sesama tutor.
Agar sekembalinya ke daerah, dapat mengimplementasikan dalam kegiatan pada kelompok KF masing-masing.
“Diatas pundak para Tutor KF ini kita meletakan harapan pendidikan nonformal dalam memberantas buta aksara berdasarkan amanat Undang-Undang, karena itu agar kesempatan ini dimanfaatkan untuk menimba ilmu serta saling tukar informasi,” harap Wadu.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan Lengky Liadi Sallu, SH usai pembukaan kepada media ini mengatakan, tujuan pelatihan bagai para tutor KF itu, merupakan salah satu upaya panitia dalam rangka mendukung perluasan akses peningkatan mutu pendidik atau tutor KF di NTT, serta untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, trampil dan sejahtera melalui perbaikan kwalitas pendidik atau tutor.
Dan meningkatkan kemampuan, kompetensi pendidik atau tutor keaksaraan dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran yang lebih baik. Ferry Paulus Fraga, S.Pd salah satu peserta mengatakan, banyak kalanagn sejauh ini masih memandang pendidikan nonformal sebelah mata. Padahal layanan pendidikan yang satu ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional.
Dimana semua kegiatan dan perencanaan selama ini dikendalikan melalui Dirjen Pendidikan Nonformal dan di daerah dilaksanakan Bidang pendidikan Luar Sekolah Dinas PPO setempat dengan dukungan angaran Miliaran rupiah. Karena itu selayaknya semua elemen berpartisipasi mendukung semua kegiatan Pendidikan Nonformal dalam memberantas keaksaraan di NTT.
Termasuk kami para Tutor atau pendidik merupakan tenaga yang merencanakan, melaksanakan serta menilai hasil belajar pendidik sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Pelatihan bagi para Tutor KF ini di gelar Forum Tutor KF NTT dengan dukungan dana dari Dirjen Pendidikan Nonformal jakarta, berlangsung tiga hari sejak 18 – 20 November 2013 lalu di aula UPT PNFI NTT. (Goris Takene)