suluhnusa.com_Sembilan bulan masa tugas, pasukan perbatasan berhasil mengamankan 57 sanjata api dan 147 butir amunisi serta sejumlah BBM.
Dan barang-barang lain yang hendak diselundupkan ke Timor Leste, di antaranya satu senjata organik jenis mauser buatan Jerman, 45 sanjata spriengfield buatan Amerika, sembilan pistol rakitan dan dua sanjata laras panjang rakitan.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Yonif 744/SYB Sektor Barat yang dipimpin Dansatgas Letkol Inf Yudi Gumilar, S.Pd, berhasil mengamankan 57 senjata api dan 147 amunisi, bahan bakar minyak (BBM) dan pupuk yang hendak diselundupkan ke Timor Leste.
Langkah ini diambil sebagai upaya mencegah wilayah perbatasan antarnegara menjadi basis perlawanan.
Prestasi tersebut berkat pendekatan melalui bakti sosial dan komunikasi antaranggota TNI dan masyarakat di wilayah perbatasan selama sembilan bulan.
“Sejumlah senjata api dan barang selundupan telah dikumpulkan di Aula Yonif 744/SYB. Ada sanjata yang masih bagus, ada pula pistol rakitan yang masih utuh ditaruh persis di samping amunisi,” kisah Gumilar usai acara serahterima pasukan satgas Pamtas RI-RDTL di Kupang, 19 September 2015.
Ada senjata yang sudah berkarat namun masih bisa digunakan. Tampak sejumlah BBM dan empat karung pupuk.
Komandan Yonif 744/SYB, Yudi Gumilar didampingi Wakil Komandan Satgas, Mayor Inf. Monfi Ade Chandra; Pasi Operasi, Lettu Inf. Solikhin; Pasi Intel Satgas, Lettu Inf. Heri Wibowo; dan beberapa anggota Satgas saat jumpa pers mengatakan, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 744/SYB telah melaksanakan tugas pengamanan perbatasan selama sembilan bulan. Untuk itu, banyak program yang dijalankan hingga mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.
“Tugas yang kami laksanakan seperti mencegah daerah perbatasan agar tidak menjadi basis perlawanan. Berkat kerja keras teritorial, kami bersama masyarakat akhirnya mengumpulkan sejumlah senjata, amunisi dan bahan peledak yang diserahkan secara sukarela,” ujarnya.
Selama sembilan bulan masa tugas, selain kegiatan bakti sosial, kata Gumilar, pasukan berhasil mengamankan 57 sanjata api dan 147 butir amunisi serta sejumlah BBM dan barang-barang lain yang hendak diselundupkan ke Timor Leste, di antaranya satu senjata organik jenis mauser buatan Jerman, 45 sanjata spriengfield buatan Amerika, sembilan pistol rakitan dan dua sanjata laras panjang rakitan.
Selain itu, amunisi mauser sebanyak 73 butir, amunisi jenis SKS sebanyak 18 butir, amunisi AK 23 butir, amunisi M16 36 butir, empat butir amunisi pistol refolfer, tiga amunisi pistol kaliber 22, serta amunisi pistol kaliber sebanyak sembilan biji.
Gumilar mengatakan, senjata-senjata itu masih berfungsi secara baik.
Ia mencontohkan, senjata andalan dari Jerman, yakni Mauser K98K Carbine kaliber 7,92 sangat mematikan, mudah dibidik, dan sangat ringan. Senapan tersebut mempunyai kapasitas lima peluru, kecepatan moncong 2,822 kaki/detik.
Selain itu, senjata 1903 Spriengfield buatan Amerika yang sering digunakan saat perang dunia.
Pihaknya juga berhasil menyita 120 liter bensin, 145 liter solar, 40 liter minyak tanah dan 250 kg pupuk urea. “Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tingkat penyelundupan ke negara RDTL menurun,” ungkapnya.
Pihaknya telah mendapatkan perintah dari Komandan Korem 161/WS Kupang yang meminta agar masyarakat yang menyerahkan senjata tidak diproses secara hukum.
Untuk itu, sejumlah senjata api serta BBM tersebut diterima dengan senang hati dan akan diserahkan ke Danrem sebagai Dankolaops Sektor Barat maupun Sektor Timur.
Danyon 744/SYB menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membangun kerja sama di perbatasan. Pun permohonan maaf kepada masyarakat TTU, Malaka dan Kupang bila selama bertugas ia dan stafnya menyakiti atau telah berbuat kesalahan. (sandrowangak)