suluhnusa.com_Warga miskin yang ada di Bali terutama penerima beras miskin (raskin) tidak perlu khawatir akan kecukupan raskin, pasalnya di tahun 2014 Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Perwakilan Bali, menyatakan stok raskin Bali aman untuk empat bulan kedepan.
“Jadi stok kita sekarang kurang lebih 10.000 ton kalo penyaluran kita hanya 2 ribu berarti kan empat bulanlah, jadi masyarakat jangan khawatir jika kurang kita melakukan pergeseran dari Jawa Timur,” ungkap Kepala Perum Bulog Divisi Perwakilan Bali, I Gede Rempiana, 13 Februari 2014 di Denpasar.
Mengapa Jawa Timur? Dijelaskannya bahwa di daerah tersebut hasil berasnya mengalami surplus hingga satu juta 100 ton lebih beras sehingga kecukupan untuk raskin tepenuhi. Hingga bulan Februari 2014 imbuhnya, penyaluran raskin yang sudah dilakukan Bulog capaiannya baru 70 persen.
Saat ini di Bali ada sekitar 151.924 KK (kepala keluarga) Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) dari 750 desa se-Bali dari 57 kecamatan yang ada di Bali dengan pembagian 15 kg/ bulan dengan harga Rp 1600/kg. Sehingga jatah yang disalurkan Bulog perbulannya capai 2.278.860 kg/bln atau 2300 ton beras raskin untuk seluruh warga miskin yang ada di Bali.
Di umurnya yang ke-17 tahun untuk program raskin yang merupakan dibawah komando Kemenkokesra (Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat) ini, diakui Rempiana masih banyak kekurangan, seperti kondisi beras yang disalurkan hingga ke penerima raskin sering mengalami kerusakan.
Atas kondisi ini, Rempiana menceritakan sebelum didistribusikan ke warga miskin pihaknya telah melakukan pembersihan agar beras yang sampai ke RTSPM nantinya dalam kondisi baik. Adapun sering terjadi kasus kerusakan Rempiana menjelaskan kemungkinan besar dikarenakan diendapkan oleh desa/kelurahan penerima raskin, hingga saatnya pembagian,kondisi beras menjadi rusak. Namun Bulog pun tak segan-segan untuk mengganti kerusakan beras tersebut.
“Evaluasi yang kami lakukan di raskin setiap keluhan masyarakat terhadap tugas dan tanggung jawab Bulog di raskin tugasnya pasti beras itu harus tepat kualitas dan tepat jumlah karena itu merupakn komitmen Bulog. Kalau terjadi keluhan seperti itu, merupakan tanggung jawab Bulog untuk mengganti,” tandasnya.
Harapan kedepan, pihaknya hingga saat ini berupaya terus menjaga ketersediaan pangan beras di Bali, khususnya untuk penyaluran raskin ke titik distribusi sesuai data by name by addres dan sesuai data perdesa, per kabupaten/kota sesuai dengan penjadwalan yang disepakati tiap bulan.
Oleh karena itu, Bulog sesuai dengan mottonya,
“Bersama membangun kedaulatan pangan” berupaya mensinergikan serta menjaga stabilisasi harga dari produsen agar petani menjual gabahnya sesuai ketentuan HPP (harga patokan pemerintah) yang mana tercantum dalam Inpres Perberasan. (kresia)