Peningkatan APBD Provinsi Bali, dari tahun ke tahun meningkat drastis. Bandingkan, Anggaran pendapatan Belanja Daerah provinsi Bali, lima ttahun lalu, APBD Bali hanya 1 Triliun. Pada tahun 2013, APBD Bali meningkat tajam. Mencapai 4,2 Triliun. Angka yang fantastik, untuk sebuah daerah yang sama sekali tidak memiliki sumber daya alam.
Sesungguhnya APBD bersumber pada pendapatan Asli daerah dan dana perimbangan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali kepada kami di ruangan kerjanya, 29 Agustus 2013.
Selain mengandalkan alam dan social capital, PAD Bali juga megandalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor. Peningkatan kendaraan bermotor di Bali yang mencapai 7% pertahun berdampak pada penerimaan pajak.
“Sumber APBD dari PAD 80 % disumbangkan dari pendapatan pajak. Ini realita. Kendaraan bermotor menyumbangkan PAD tertinggi di Bali,” ungkap Suarjana.
Peeningakatan PAD yang berimbas pada peningkatan APBD Bali lima tahun terakhir diapresiasi oleh Menteri Dalam Negeri, Gumawan Fauz. Pasalnya selain peningkatan APBD terhitung lima tahun lalu, hanya Rp. 1.4 Triliun pada tahun 2013 mencapai angka Rp. 4,2 Triliun. Luar biasa.
Pun demikian dengan pencapaian index prestasi manusia mencapai Bali menapai 72,8. Ini memuaskan melampuaai rata-rata secara nasional. Hal lain angka kemiskinan ditekan hingga mencapai 3.95 %, capaian ini membuat Bali menjadi provinsi dengan capain tingkat kemiskinan terkecil kedua di seluruh Indonesia. Dalam lima tahun trakhir terjadi peningkatan APBD melonjak dari 1.4 triliun menjadi 4.2 triliun pada tahun 2013.
Pertumbuhan ekonomi bali rata-rata 6,7 % diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Masalah pengangguran bisa ditekan menjadi 2 % dari 4,5 persen.
Semua ini, menurut Suarjana berdampak pada pendapatan perkaapita masyrakat, yang sudah barang tentu membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Dengan prestasi ini, menurut Suarjana harus menjadi pemicu dalam meningkatkan kinerja agar keberhasilan ini tetap ddipertahankan. Bahkan bila mungkin harus ditingkatkan pada tahun 2014. Dia bersama jajaran Dispenda Bali tidak berpuas diri dengan peningkatan pendapatan asli daerah dari sector pajak ini. Secara keseluruhan, ini bbukan hanya sebuah prestasi tapi tantangan. Tanggungjawab morril untuk meemberi bakti kepada tanah Dewata sebagai tanah lahir, tetap terpatri sepanjang hayat masih dikandung badan.
Komitmen dan tanggungjawab Suarjana ini, terus dilakukan dengan berbagai terobosan. Terobosan yang terbaru adalah membuka gerai dan pojok samsat di beberapa wilayah di seluruh Bali.
Hal ini agar target PAD yang sudah ditetap oleh Forum pendapatan Asli Daerah Provinsi Bali untuk tahun 2014 mendatang sebesar Rp. 4,3 Triliun dapat terrealisasi. “Pun target ini butuh dukungan semua pihak terlebih masyarakaat wajib pajak,”demikian Suarjana, sembari memuji kesadaran masyarakat yang semakin meningkat dalam membayar pajak dari tahun ke tahun, khususnya pajak kendaraan bermotor. So, selain berterimakasih kepada masyarakat, ucapann terimakasih pun layak diberikan kepada kendaraan bermotor yang saat ini sedang beroperasi di Bali.