Suluh Nusa, Lembata – Usai kunjungan presiden Jokowi ke Lembata untuk melihat langsung kondisi warga pasca bencana Banjir Bandang, Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Dinas PUPR Kabupaten Lembata langsung membersihkan areal yang menjadi lokasi relokasi warga terdampak bencana banjir.
Adalah Pitang Lamataro warga Ile Ape yang rela menghibakan tanahnya menjadi kawasan pembangunan rumah warga yang terdampak.
Mendapat kepastian dan persetujuan dari pemilik tanah, Pitang Lamataro, Dinas PUPR Lembata langsung melakukan pembersihan lokasi. Bahkan pembersihan itu dilakukan satu minggu usai kunjungan Presiden.
Kepala Dinas PUPR Aloys Muli Kedang, ST. MT mengatakan pihaknya sudah mengerahkan alat berat untuk penyiapan lahan termasuk infrastruktur pendukung jalan dan lorong sejak jumat lalu, satu minggu setelah Presiden Jokowi datang ke Lembata.
Hal ini dilakukan menjawab permintaan presiden Jokowi terkait relokasi.
Alhasil warga sepakat menyerahkan kawasan Moting Hurung untuk dijadikan tempat Relokasi tanpa gejolak, tanpa gesekan.
Kamis, 22 April 2021, Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, menyaksikan peletakan batu secara adat oleh tua tua adat di Ile Ape bersama para pemilik tanah termasuk Pitang Lamataro sebagai tanda pembukaan tanah oleh leluhur sekaligus meminta restu agar pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir bandang tidak menemui kendala yang berarti.
Saat meninjau lokasi Bupati Lembata spontan menyebutkan salah satu bundaran dalam tata ruang relokasi disebutkan dengan nama Bundaran Lamataro.
Pemberian nama bundaran ini sebagai bentuk penghargaan pemerintah terhadap pihak Lamataro yang sudah menghibakan tanahnya demi kepentingan masyarakat terdampak bencana banjir bandang.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan, hingga hari ini lahan yang telah diserahkan kurang lebih 40 hektar.
“Kita akan bangun 700 rumah di empat titik, pada tahap pertama bagi korban banjir dan mereka yang terkena dampak. Kita juga sudah bicarakan soal relokasi desa dan ini kita sedang di upayakan Lahan” ujar Sunur.
Pembangunan pertama di lokasi Moting Hurung sebagai contoh dan Pemerintah masih butuh kurang lebih 60-100 hektar.
“Di sini sait plannya sudah termasuk fasilitas publik”tegas Bupati Lembata.
Sementara itu reaksi cepat juga dilakukan Pemdes dan BPD Desa Muruona, hari ini, 22 April 2021 melakukan survei di Tanah Geto untuk Relokasi warga terdampak banjir bandang Ile Ape Timur. Kegiatan seremonial adat peletakan batu di lokasi relokasi bagi warga terdampak bencana banjir bandang, bertepatan dengan hari bumi. (s.baginda/weeklyline media network)