suluhnusa.com – Karya sastra telah menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dalam sejarah kehidupan manusia.
Sastra adalah bagian dari warisan budaya kita yang bebas tersedia untuk semua orang, dan yang dapat memperkaya hidup kita dengan cara imajiner dan makna. Membaca karya sastra dapat menghibur, dapat menimbulkan situasi bathin atau kejiwaan yang indah, lucu, atau bahkan tragis.
Karya sastra dapat menyampaikan kedalaman pemikiran pembaca berbagai bentuk kekayaan emosi, dan wawasan tentang karakter. Karya sastra dapat membawa pembaca melampaui pengalaman hidup sehari-hari yang terbatas. Karya sastra dapat menunjukkan kepada kita kehidupan orang lain di lain waktu.
Dan sastra dapat memproses dan berdialog dengan intelektual dan emosional manusia, serta memperdalam pemahaman pembaca tentang sejarah diri mereka, sejarah masyarakat, dan sejarah kehidupan manusia itu sendiri.
Semisal novel Pramoedya Ananta Toer, novel Marah Rusli, hingga sajak-sajak W.S. Rendra akan menunjukkan kepada kita siapa diri kita dulu dan sekaligus menemukan bahasa kita. Melalui sastra, generasi manusia dapat menyerap berbagai gagasan kehidupan melalui bahasa itu sendiri, kosa kata, tata bahasa, dan nada.
Cara sastrawan menggunakan bahasa mewujudkan suasana budaya dari waktu mereka hidup dan merefleksikan kehidupan. Karya-karya sastra dapat membawa kita, melalui imajinasi, kembali ke akar budaya kita, dan rasa kesinambungan dan perubahan yang kita dapatkan dari sastra untuk membantu kita memahami dunia yang sedang berlangsung.
Dan sadar akan sastra adalah bagian dari kehidupan, anak anak SMAN 1 Adonara Barat menggambarkan Pulau Adonara yang eksotik, yang indah, yang berkarakter, yang beradat budaya dalam karya buku, ‘Selaut Sastra Adonara’ bekerjasama dengan Komunitas Semilir Kidung Sastra.
Bersastralah agar mengenal karakter bangsa yang berbudi pekerti, menghormati dan mencintai sesama, cinta tanah air. Karenanya, pelajaran sastra kepada anak-anak harus terus disampaikan agar terbentuk karakter yang kuat dari diri anak-anak bangsa.
Bersastralah terus, ciptakan keindahan-keindahan, komunikasikan hal-hal yang baik. Maka dari Adonara akan terbentuk karakter anak-anak yang hebat kedepan. Bersastralah dan teruslah menulis seperti laut yang tak pernah berhenti mengalir.
Rabu, 24 Oktober 2018, Abraham salah seorang guru SMAN 1 Adonara Barat, bersama dua orang siswa menghadap Kepala Dinas Pendidikan Flores Timur, Bernad Beda Keda. Mereka menenteng sebuah buku, ‘Selaut Sastra Adonara’.
Buku yang ini merupakan hasil imajinasi dan inspirasi melangit dari anak anak bangsa dari Adonara, Flores Timur. Mereka bersastra. Mereka menulis imajinasi. Mereka memberi inspirasi. Selayak laut anak anak SMAN 1 Adonara barat bersama beberapa staf guru menulis karya sastra dalam buku ini, Selaut Sastra Adonara.
Kepada suluhnusa.com, 24 Oktober 2018, Abraham berkisah, karya sastra dari anak anak SMAN 1 Adonara Barat ini yang dibukukan atas kerjasama Komunitas Semilir Kidung Sastra. Ada ratusab puisi dan puluhan cerita, berkisah tentang Pulau Adonara dengan kekayaan budaya, adat istiadat, keindahan alam dan semua hal tentang Adonara.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Adonara Barat, Yohanes Juang Boli, S.Pd, dalam epilog menulis, untuk membuat hidup lebih berwarna dibutuhkan inspirasi dan imajinasi yang melangit, sebagai sebuah kelengkapan dalam berliterasi. Meskipun hanya sepotong sayap yang terbang.
Inspirasi mengangkasa adalah sebuah perjalanan dalam menyusuri lipatan patala yang tersembunyi, yang kemudian kita sastrakan ke dalam bentuk sebuah karya tulis.
Selaut Sastra Adonara adalah persembahan karya anak anak bangsa yang terangkum dalam imajinasi kepuisian putra putri daerah dari siswa siswi dan staf pengajar SMAN 1 Adonara barat, serta para penulis sastra kidung semilir dari hampir seluruh wilayah nusantara. Yang bertujuan mengusung budaya dan sastra Adonara, sebagai bentuk kepedulian terhadap sejarah bangsa.
Jika tangan tengah berharap dedoa tersampaikan maka jejak puisi ini adalah rangkuman dari hati yang paling lubuk. Berdasarkan sepenuh cinta, agar warisan nenek moyang kita tetap terjaga sepanjang masa.
Buku ini akan diluncurkan di SMAN 1 Adonara Barat, 3 November 2018 dihadiri oleh Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payomg Boli dan Kepala Dinas Pendidikan Flotim, Bernad Beda Keda.
Dan berharap sungguh, ‘selaut sastra adonara’ akan mampu melahirkan generasi sastra seperti laut yang tak pernah berhenti mengalir sebuah tanah leluhur yang bernama Adonara.
sandro wangak