suluhnusa.com – Sejumlah Seniman dan penggiat Literasi di Kabupaten Flotim menggelar Ngopi (Ngobrol Seputar Puisi) Sabtu (10/3/18) di Oring Agupena Flotim berlokasi di RT 017, RW 004 Kelurahan Sarotari Tengah Kecamatan Larantuka Kabupaten Flotim.
Hadir pada kesempatan ini, Zaeni Boli, Seniman sekaligus pendiri Bengkel Seni Milenial (BSM) SMK Sura Dewa Larantuka, Maria Goreti Peni, Seniman pendiri Sanggar Kesenian di SMPN 1 Tanjung Bunga, Ketua Agupena Flotim, Maksimus Masan Kian, Alfonsius Sina Hurint, Pengurus Agupena Flotim, Anggota BSM dan Pengurus OSIS SMP dan SMA se Kota Larantuka.
Zaeni Boli pada kesempatan itu mensharingkan pengalaman bergelut di dunia seni di Komunitas Kalimalang di Jakarta kurang lebih selama 15 tahun. Banyak pengalaman menggembirakan namun tidak sedikit juga kesulitan yang dialami.
“Hal yang menggembirakan adalah kita mendapat ruang untuk tampil mengekspresikan bakat, potensi dan keterampilan yang kita miliki. Tampil dengan adengan singkat, namun dijepret oleh media, besoknya foto kita sudah keluar di koran.Ini menggembirakan.Kita jadinya dikenal banyak orang. Teman kita banyak dari segala profesi. Dan senangnya, kita dapat menyuarakan suara suara rakyat yang yang tak mampu disuarakan oleh rakyat atas ketimpangan ketimpangan yang mereka alami,”tutur Zaeni.
Guru Kesenian pada SMK Sura Dewa Larantuka ini, memilih kembali ke Flores Timur setelah sekian lama berkelana dalam dunia seni di Jakarta, adalah ingin berbagi dengan generasi muda Flores Timur seputar keseniaan.
“Ada panggilan yang rasakan untuk kembali ke daerah saya yang adalah bagian dari ibu pertiwi. Disini, di tanah ini, Lamaholot saya ini mengabdi untuk Ibu pertiwi melalui karya karya seni,” kata Zaeni
Maria Goreti Peni, Guru Sastra Inggris pada SMPN 1 Larantuka mengatakan, orang orang yang berkesenian adalah orang orang baik dan terus memperjuangkan hal hal baik.
“Kadang orang melihat sekilas, seniman adalah kelompok orang yang tidak memberi kontribusi di masyarakat, namun sesunggunya dibalik penampilan luar yang dilihat oleh publik. Perjuangan seorang seniman itu luar biasa. Ia berkarya tanpa kepentingan dirinya atau kelompok tertentu namun yang dilakukannya adalah lebih memperjuangkan kepentingan banyak orang. Secara merdeka ia berkarya,”kata Maria
Gerti, sapaan Maria Goreti Peni, menceritrakan anak anak dampingannya di SMPN 1 Tanjung Bunga, Orang Muda Katolik (OMK) Waiklibang dan beberapa Karang Taruna di Adonara adalah mereka mereka yang penuh antusias bergiat diseni.
“Saya menghimpun anak anak muda, anak anak putus sekolah, dan kami berlatih bersama, merencanakan pementasan bersama, hingga ruang dari desa kami dapatkan.anak anak saling berbagi bergelut dalam dunia seni. Dalam keterbatasan, kami akan tetap mendampingi anak anak menghasilkan karya karya keseniaan yang baru di masa yang akan datang, kata Gerti.***
Alfonsius Sina Hurint