SULUH NUSA – Bertemu dan dikumpulkan bersama orang orang muda hebat yang menginspirasi adalah sebuah keberuntungan untuk bisa terus belajar .
Ya selama Empat hari ini kami anak-anak muda se Flores yang memiliki kepedulian pada isu lingkungan dikumpulkan dalam satu tempat di Susteran St. Fransiskus Asisi Detusoko Barat Ende oleh kawan kawan Koalisi Kopi.
Acara seru dan menginspirasi ini pada hari pertama dimulai dengan sesi pengenalan diri yang dimentori oleh Dicky, pengiat lingkungan dari Bali . Yang tak kala menggembirakan bagi kami anak anak muda Flores Timur adalah Magdalena Eda Tukan yang selama kegiatan menjadi pemandu acara Lokakarya Gotong Royong untuk Flobamora yang keren ini.
Panitia lokakarya ini adalah gabungan dari beberapa komunitas diantara Teras Mitra, Hutan Itu Indonesia , HIVOS dan lain lain.
Pada sesi pengenalan kami diminta untuk menggambarkan diri sendiri dalam sebuah kertas dan tentang filosofi hidup yang menggambarkan diri kita. Ada banyak hal menarik pada sesi perkenalan ini diantaranya saya menemukan satu gambar dari Dian sebuah gambar kaki dan juga jam berbentuk hati beliau menjelaskan filosofi hidup didirinya tentang bahwa dalam hidup beliau sangat menghargai waktu dan ingin selalu belajar dalam istilah saat ini biasa disebut belajar seumur hidup, selain saya berkenalan dengan kawan kawan dari berbagai daerah lain diantaranya Wilda dari Lembata , Omri dari Alor , Fitri dari Adonara dan lain sebagainya.
Ada banyak motivasi yang menarik yang disampaikan oleh mentor Dicky tentang untuk tidak menjadi orang kebanyakan yang monoton tapi menjadi pribadi pribadi yang kreatif , beliau senang karena memang pemuda pemuda NTT yang hadir ini adalah orang orang yang tidak biasa dan luar biasa.
Siang setelah istirahat kami diajak untuk bermain lempar bola dari satu kawan ke kawan lain permainan ini disebut koloni lebah, awalnya saya tak dapat memahami permainan ini namun setelah permainan ini akhirnya kami memahami permainan ini tentang arti penting nya kerjasama, fokus dan bisa saling memahami serta merubah pola pikir untuk lebih memuliakan orang lain tidak ego atas pilihan sendiri .
Setelah mentor pertama selesai dilanjutkan pada pemateri kedua Arti dari HIVOS yang banyak bercerita tentang perubahan iklim beserta data yang ada , pemahaman apa yang terjadi pada bumi yang kita pijak hari ini bahwa sudah semestinya perlu ada keterlibatan bersama untuk dijaga untuk masa depan generasi berikutnya nya dan bahwa hal ini tak bisa di lakukan sendiri namun perlu ada kesadaran bersama untuk merubah nya. Akhirnya kami dikelompokkan kembali bersama kawan kawan dari daerah masing-masing untuk memetakan potensi masa pada setiap daerah.
Dari itu semua rata rata didapatkan adalah masalah yang dominan soal isu sampah , krisis air serta perubahan iklim yang terjadi hampir di setiap daerah di NTT dengan akar masalahnya yang ada kesamaan namun juga ada perbedaan begitu upaya penanganannya.
Dari pemetaan itu peserta diminta keliling untuk bisa mengetahui lebih dalam soal masalah yang terjadi di daerah lain setiap peta masalah disetiap daerah dijaga oleh dua peserta dari daerahnya untuk menjelaskan pada peserta yang berkeliling melihat-lihat peta masalah yang ada disetiap daerah. +++bersambung
Zaeni Bolivia, Pegiat seni dan literasi BSM Flotim