
LEMBATA – GELAGAT Petrus Kanisius Tuaq yang mencalonkan diri sebagai salah satu formatur pada Musyawarah Daerah DPD PAN Lembata dinilai tidak mengindahkan etika politik.
Bahwa menjadi formatur atau ketua DPD PAN adalah hak politik Petrus Kanisius Tuaq tetapi ada hal yang harus dilihat bahwa etika dalam berpolitik juga mesti menjadi pertimbangan dan tidak boleh disepelehkan.
Hal ini disampaikan Sekretaris LBH Aldiras, Elias Keluli Making, ketika diminta tanggapan terkait Petrus Kanisius Tuaq yang baru saja menjabat sebagai Bupati Lembata bergelagat maju sebagai Ketua PAN periode 2025-2030.
Keluli Making menjelaskan, sebagai masyarajat LBH Aldiras meminta agar Petrus Kanisius Tuaq lebih fokus berpikir tentang membangun Lembata lima tahun ke depan sebagai Bupati Lembata ditengah efisiensi besar besaran.
“Itu hak politik. Tetapi sebagai Bupati yang baru menjabat, Pa Kanis Tuaq sebaiknya fokus mengurus Lembata. Masyarakat sedang butuh gebrakan pembangunan dibawa kepemimpinan Kanis Tuaq – Nasir Laode”, ungkap Keluli Making.
Lebih jauh Keluli mengungmapkan sekalipun Petrus Kanisius Tuaq sudah menjadi anggota PAN dengan adanya Kartu Anggota Partai tetapi berikan kesempatan kepada kader kader PAN lainnya yang selama ini berjibaku, berjuang untuk memenangkan Kanis Tuaq sebagai Bupati Lembata yang diusung PAN.
“Masih ada kader PAN lain yang selama ini berjibaku. Berjuang mengusung dan memenangkan Kanis Tuaq menjadi Bupati berpasangan dengan Muhamad Nasir sebagai wakil Bupati Lembata. Ada banyak kader PAN yang potensial menjadi formatur ketua”, ungkap Mantan ketua KPU Lembata ini.
Keluli menekankan, dari segi etika politik jika Petrus Kanisius Tuaq maju sebagai salah satu formatur dan menang dapat di nilai dirinya tidak memiliki etika politik.
“Berikan ucapan terimakasih dengan membiarkan kader PAN lain berproses menjadi Ketua atau Formatur. Kalau Kanis juga mau, dimana letak etika politik sebagai seorang yang dimenangkan oleh kader kader PAN pada pilkada 2024. Fokus saja urus Lembata”, tegas Keluli.
Lima Orang Mendaftar sebagai Formatur Ketua
Ketua Panitia Musda DPD PAN Lembata, Yohanes Bayo Nilan, menyampaikan, pendaftaran calon formatur DPD PAN periode 2025-2030 dibuka mulai 10 Maret hingga 17 Maret 2025 dan terbuka untuk umum, baik untuk kader maupun non kader.
“Dan dihari penutupan pendaftaran 17 Maret 2025, sudah ada lima calon formatur yang mendaftar”, ungkap Bayo, 17 Maret 2025.
Di hari terakhir pendaftaran setidaknya sudah ada lima kandidat yang mendaftar yaitu Petrus Kanisius Tuaq (Bupati Lembata saat ini), Laurensius Ola Keraf (Ketua DPD PAN Lembata saat ini), Gaspar Sio Apelaby (Anggota DPRD Lembata) dan Ghazali Iskandar (Sekretaris DPD PAN Lembata) dan Hasan Baha (Mantan Anggota DPRD Lembata).
Bayo menjelaskan proses ini merupakan bagian dari tahapan resmi Musda sesuai instruksi DPP PAN. Dimulai dari pembentukan panitia, kemudian penjaringan, tahap selanjutnya adalah Musyawarah Wilayah (Muswil) yang mendahului musyawarah daerah.
“Kita buka pendaftaran tetapi pelaksanaan musdanya digelar usai musyawarah wilayah”, ungkap Bayo.
Pihaknya sendiri menyediakan formulir bagi yang berminat untuk mendaftar menjadi formatur kepengurusan DPD PAN, formulir dapat diambil langsung di sekretariat DPD PAN Lembata, Samping Gereja Lamahora.
Bayo lebih jauh mengungkapkan Musda juga akan menjadi momentum penting bagi partai, bukan hanya untuk memilih formatur, tetapi juga merumuskan program kerja dan sikap politik ke depannya, terlebih DPD PAN Lembata telah berhasil menempatkan kader terbaiknya di pucuk pimpinan daerah yaitu Bupati Lembata.
Sebagai partai pemenang, PAN memiliki tanggungjawab politik selama lima tahun ke depan mengawal pembangunan yang pro bersama rakyat. +++sandro.wangak


