Bisakah CGP Jadi Penggerak Perubahan di Lembata?

SULUH NUSA, LEMBATA – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Wensenslaus Ose Pukan menegaskan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan.

Hal ini disampaikan dalam Lokakarya Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 11 yang digelar di Aula Don Bosco, Lewoleba, pada Kamis, 5 Desember 2024.

“Program ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen dan dedikasi bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas. Pendidikan merupakan kunci untuk menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing di masa depan. Oleh karena itu, guru penggerak memili peran strategis sebagai agen perubahan di sekolah dan komunitas pendidikan. Melalui program ini, mesti ada komitmen bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas, inovatif yang relefan dengan kebutuhan zaman. Bisakah? “, Ungkap Pukan.

Ia juga meminta, agar melalui kegiatan ini, calon guru penggerak agar terus memaksimalkan potensi untuk meningkatkan kapasitasi diri sebagai pemimpin pembelajaran yang menginspirasi.

“Terkait program ini (Pendidikan Guru Penggerak), agar para guru mampu meningkatkan kapasitas guru sebagai pemimpin pembelajaran. Guru juga harus mampu menjadi penggerak perubahan dalam dunia pendidikan.” Ungkapnya.

Menurutnya, para guru penggerak memiliki tanggung jawab besar untuk membawa transformasi di sekolah masing-masing. Ia juga menyoroti keberhasilan peserta PPGP Angkatan 11 dalam menghasilkan proyek inovasi yang tidak hanya berorientasi pada pembelajaran, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan budaya lokal.

Pada kesempatan yang sama, ia menyampaikan komitmen dari Pemerintah daerah kabupaten Lembata, dalam hal ini Dinas Pendidkan kabupaten Lembata untuk memberikan mendukung dalam bentuk kebijakan maupun fasilitas agar hasil dari program CGP dapat memberikan dampak yang berkelanjutan.

Pukan juga berpesan, agar para Calon Guru Penggerak (CGP) agar menjadi inspirasi pembelajaran sepanjang hayat dan membawa arah pendidikan di kabupaten Lembata menjadi lebih baik.

Ia juga berharap, agar melalui program ini, para guru dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan. Kegiatan ini juga diharapkan mampu mempersiapkan guru-guru menjadi motivator sekaligus penggerak dalam memotivasi dalam pembelajaran.

Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan dapat menambah peningkatan kapasitas guru-guru untuk memberikan pendidikan dan pendampingan pada siswa-siswi di sekolah.

Lokakarya ini dihadiri Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) kabupaten Lembata, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP), Ketua MKKS Kabupaten Lembata, Koordinator Pengawas Tingkat SMA/SMK Kabupaten Lembata, fasilitator PGP, para pengajar praktik, Ketua Komunitas Belajar dan 40 CGP Angkatan 11 dari tingkat TK/Paud dan Pendidikan Menengah.

Adapun 40 orang CGP angkatan 11 ini terdiri dari 19 orang guru dari jenjang SD. 13 orang jenjang SMP, 2 orang jenjang SMA dan 6 orang jenjang SMK. Sedangkan pengajar praktik terdiri dari 1 orang dari guru TK/Paud, 4 orang guru SD, 2 Orang guru SMP dan 1 guru SMA.

Selama kegiatan berlangsung, para CGP mempresentasikan hasil belajar mereka, berbagi praktik baik, serta membangun jejaring profesional yang mendukung pengembangan pendidikan di daerah.

Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi refleksi dan berbagi pengalaman serta usul dan saran dari para fasilitator dan Pengajar Praktik. Kegiatan panen projek ini diakhir dengan para undangan mengunjungi stand pameran hasil inovasi para CGP angkatan 11 yang menampilkan berbagai proyek inovasi, seperti modul pembelajaran berbasis budaya Lembata, pengembangan literasi digital untuk siswa di daerah terpencil, hingga pendekatan inklusif dalam pembelajaran.

Proyek-proyek tersebut mendapat apresiasi dari para fasilitator, dan Koordinator Pengawas SMA/SMK dan para kepala sekolah di Kabupaten Lembata serta peserta yang hadir.+++ama.kewaman

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *