Pernakah Ketua Panwaslih Lembata Ketemu Yentji ?

Beranda » Politik » Pernakah Ketua Panwaslih Lembata Ketemu Yentji ?

suluhnusa.com-Ketua Panwaslih Kabupaten Lembata, Rafael Boli Lewa, dicurigai bertemu dengan salah satu Calon Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur.

Pertemuan itu tercium oleh Forum Penyelamat Lewotana Lembata (FP2L), saat melakukan aksi damai di depan Kantor Panwaslih Lembata di Bilangan Wangatoa, Senin, 7 November 2016.

Ali Kedang, salah satu orator FP2L dalam orasinya membeberkan informasi bahwa Ketu Panwaslih Kabupaten Lembata, Rafael Boli Lewa, disinyalir bertemu dengan Yentji Sunur di rumah Benediktus Lelaona alias Ben Tenti.

Kedang menegaskan informasi yang disadap oleh FP2L ini bisa benar, bisa juga salah.

“Dan karena informasi ini bisa benar, bjsa juga tidak benar maka saya minta Ketua Panwaslih untuk naik ke atas pick up untuk melakukan klarifikasi soal informasi itu,” tegas Ali Kedang.

Menunggu klarifikasi dari Ketua Panwaslih Lembata, yang berdiri bersama dua komisioner lainnya berdiri bergeming.

Pantauan media ini, beberapa saat setelah penyampaian orasi Ali Kedang, Ketua Panwaslih Lembata, tidak naik ke ke atas Pick Up yang dipakai sebagai panggung orasi.

Orator lain, Alex Murin, lalu menggantikan Ali Kedang untuk melakukan orasi.

Permintaan Alex Murin juga sama meminta Ketua Panwaslih untuk melakukan klarifikasi.

Murin menjelaskan, Panwaslih Lembata ketika melakukan rekomendasi kepada KPUD tidak secara tegas dan terbuka soal hasil konsultasi ke Bawaslu RI.

Menurut Murin, Panwaslih Lembata adalah lembaga pengawas maka mesti secara terbuka memberitahukan hasil konsultasi.

Bahwa bagi Murin, paket SUNDAY, Eliazer Yentji Sunur – DR. Thomas Ola Langoday, jelas melanggar pasal 71 undang undang nomor 10, ayat 2.

Dan karena itu, Murin meminta agar panwaslih memberikan keputusan untuk membatalkan paket SUNDAY karena Yentji Sunur melanggar pasal 71 undang undang 10.

“Dan bila panwaslih memutuskan bahwa Yentji Sunur, tidak melanggar pasal 71 undang undanh 10, maka harus juga memberitahukan rujukannya dengan jelas”, tegas Murin.

Setelah melakukan orasi, perwakilan FP2L sebanyak 10 orang diminta masuk ke dalam ruangan untuk berdialog dengan ketua dan komisioner Pamwaslih Lembata.

Utusan FP2L itu adalah Ali Kedang, Asten Kares, Alex Murin dan Pater Vande Raring, SVD. (sandrowangak)


Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *