suluhnusa.com_Calon Anggota Legislatif harus berani ‘buka baju’ dan berjuang bersama untuk mewujudkan keadilan bagi hak-hak perempuan.
Ratu Hemas, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah dan juga Ketua Kaukus Politisi Perempuan Parlemen, mengungkapkan para politisi perempuan di Bali yang mencalonkan diri sebagai anggota legislative harus berani ‘buka baju’.
“Buka baju yang saya maksudkan adalah harus berani melepaskan atribut partai dan berjuang bersama-sama untuk mewujudkan keadilan bagi hak-hak perempuan,” ungkap Ratu Hemas.
Dalam acara Deklarasi Politisi Perempuan berdikari, yang digelar politisi perempuan lintas partai di Denpasar, 13 Februari 2014, Ratu Hemas meminta agar politisi perempuan tidak perlu takut. Tidak perlu cemas. juga jangan minder dalam berpolitik.
Sebab, perempuan di Indonesia memiliki suara terbanyak dan para politisi perempuan mempunyai akal untuk memenangkan pertarungan politik 9 April mendatang.
Dia juga meminta agar politisi perempuan tetap kompak dan bersatu.
“Siapa yang menang dan duduk di kursi wakil rakyat harus bias mengakomodir kepentingan perempuan dan menerima masukan dari politisi perempuan yang gagal. Sementara yang gagal, harus bias mengawal dan mendukung perjuangan politisi perempuan yang berhasil duduk sebagai rakyat itu. Oleh karena itu, apabila ingin hak-hak perempuan terpenuhi, politisi perempuan harus berani buka baju alias melepas atribut partai dan berjuang bersama-sama,” tegas Ratu Hemas.
Deklarasi itu di awali dengan penandatangan kesepakatan Poltisi Berdikari, dihadiri oleh sekitar 50 Caleg Perempuan dari Partai Politik peserta pemilu. Selesai penandatanganan, dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi Bedikari oleh Santy Sastra dan diikuti oleh semua Cakeg yang hadir di saksikan Ratu Hemas.
Pada kesempatan itu juga dibagikan bunga mawar kepada setiap caleg yang hadir dan pemberian setangkai bunga mawar dari santy Sastra kepada Ratu Hemas dan lalu dilanjutkan kepada Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia – Bali, Rofiqi Hasan. (sandrowangak)