SULUH NUSA, LEMBATA – Proses pembelajaran di dalam kelas memegang peranan penting dalam mengembangkan potensi belajar siswa. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah bagaimana siswa belajar (student-centered).
Hal ini tidak mudah dilakukan, mengingat kebiasan guru yang terbiasa menjadikan siswa sebagai objek belajar. Untuk mengatasi hal ini, salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan melaksanakan lesson study.
Lesson Study merupakan suatu bentuk utama peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan keprofesionalan guru yang dipilih oleh guru-guru Jepang. Di Indonesia sendiri sudah dikembangkan sejak Tahun 2006 dan sudah dilaksanakan di beberapa kota. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas belajar siswa meningkat.
Komunitas Belajar (KOMBEL) MGMP IPS Kabupaten Lembata menyelenggarakan kegiatan Lesson Study dengan tema “berbagi praktik baik coaching clinik” bagi para guru IPS pada tingkat satuan pendidikan SMP se-kabupaten Lembata sejak Selasa, 20 Februari 2024 sampai Kamis, 22 Februari 2024 di SMPN 1 Ile Ape.
Kegiatan ini dibuka dengan resmi oleh Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Menengah Ignatius Dewantoro Liarian mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Wanto memberikan motivasi bagi para peserta kegiatan agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh. Beliau berharap dengan mengikuti kegiatan ini para guru IPS dapat menciptakan pembelajaran yang lebih berpusat pada murid yang merupakan implementasi dari kurikulum merdeka saat ini.
Guru juga diharapkan menjadikan para murid sebagai subyek pembelajaran, bukan obyek.
“Guru juga harus lebih memahami karakter para murid yang berada pada usia mencari jati diri sehingga bisa membawa murid pada keselamatan dan kebahagianya.Dan untuk menjawab kebutuhan para murid itu, guru harus selalu melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran ”ungkap Wanto mengakhiri sambutannya
Dalam kegiatan kali ini ada 3 orang guru IPS yang menjadi narasumber, yaitu Rachman Firdaus, S.Pd, M.Pd guru IPS pada SMPN 1 Nagawutung, yang sekarang menjabat sebagai Plh. Kepala Sekolah dan Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak angkatan 8, Ibu Flaviana Ratna, S.E guru IPS pada SMPN 2 Nubatukan dan Pak Hilarius Soga, S.Pd guru IPS pada SMPN 6 Nubatukan yang keduanya telah lulus Pendidikan Guru Penggerak angkatan 8.
Dalam materinya, Rachman demikian beliau biasa disapa, menyampaikan gambaran tentang tahapan-tahapan dalam kegiatan lesson study dilaksanakan dengan sangat strategis dan efektif dalam merancang (plan), melaksanakan (do), dan merefleksikan (see) secara bersama pada kelompok. Setiap kelompok menentukan salah seorang guru model yang akan melaksanakan rancangan pembelajaran dan beberapa orang menjadi pengamat (observer) menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Setelah guru model melaksanakan tugasnya, anggota kelompok merefleksikan semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam tahapan refleksi dihasilkan beberapa perbaikan yang digunakan sebagai rencana tindak lanjut. Mengakhiri materinya, beliau mengatakan sukses sendiri itu biasa…sukses bersama itu baru luar biasa. Sedangkan ibu Afi dan pak Hila yang juga sebagai narasumber memberikan materi tentang coaching clinik dan pembelajaran berdiferensiasi.
Dalam materinya Ibu Avi dan pak Hila secara berkolaborasi memaparkan bahwa coaching clinik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan memberikan dampak secara langsung pada guru dalam pembelajaran di kelas.Tujuannya untuk pemberdayan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dalam coaching clinik hal yang diperhatikan oleh seorang coach (supervisor) hanya tertuju pada area pengembangan dan strategi yang digunakan untuk menggapai sesuatu yang ingin dikembangkan dari si coachee (yang diobservasi). Seorang coach harus memahami makna dari pelaksanaan coaching yaitu pertumbuhan, perkembangan dan pengawasan.
Kegiatan ini mendapat dukungan positif dari kelompok Musyawarah Kerja kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Lembata, yang dinahkodai Bapak Fransiskus B. Kedang Kaona, S.Fil.
Hal ini dibuktikan dengan kehadiran beliau saat pembukaan. Dalam sambutannya, Kaona menyampaikan dukungan positif terhadap kegiatan guru IPS karena hal tersebut tertuang dalam AD/ART MKKS bahwa setiap kegiatan terkait pengembangan dan peningkatan kompetensi guru sangat didukung oleh MKKS walaupun saat ini masih berupa dukungan moril. Selain itu sebagai ketua MKKS, beliau mengharapkan agar kelompok MGMP IPS tetap menjaga kekompakan dan terus menyelenggarakan kegiatan positif untuk peningkatan kompetensi guru.
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 40 orang guru, yang merupakan utusan dari satuan pendidikan SMP, bersama beberapa orang kepala sekolah yang menjabat sebagai dewan pembina dalam organisasi MGMP IPS. Ruang kegiatan yang cukup panas tidak menjadi penghalang bagi para peserta yang begitu semangat mengikuti kegiatan. Hal itu terlihat dari keseriusan mereka mengikuti kegiatan selama tiga hari sampai selesai.+++inyo.duan