SULUH NUSA, LARANTUKA – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur membangun kolaborasi dengan Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Flores Timur melakukan pendampingan via zoom meeting kepada Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 6 di Kabupaten Flores Timur, Rabu (20/4/22).
Pendampingan kepada CGP sebagai persiapan untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya setelah seleksi administrasi dan essay. Adapun tahap seleksi selanjutnya yakni, seleksi simulasi mengajar dan wawancara.
PGRI Flores Timur mengundang tiga narasumber diantaranya, Emanuel Fernandez Numba, sebagai Ketua Komunitas Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Flores Timur, Maria Goreti Peni dan Skolastika Susanti Tufan.
Ketiganya secara bergilir membagikan pengalaman dalam rangkaian mengikuti seleksi Calon Guru Penggerak.
Emanuel Fernandez, Ketua Komunitas Guru Penggerak mengatakan, mereka siap berbagi dan mendampingi guru di Kabupaten Flores Timur menjadi guru penggerak.
“Sebagai Ketua Komunitas Guru Penggerak, bersama teman teman kami siap berbagi dengan guru -guru di Kabupaten Flores Timur mengikuti seluruh tahap seleksi dan menjadi guru penggerak,” katanya.
Guru pada SMAK Frateran Podor ini memberikan tips bagaimana menyiapkan diri mengikuti seleksi mengajar dan wawancara. Pada seleksi mengajar dan wawancara Ia mengatakan, seorang CGP harus mempersiapkan diri dengan harus menyesuaikan waktu dengan baik. Hal yang sama disampaikan oleh Maria Goreti Peni.
“Teman-teman, harus menyiapkan diri secara baik sehingga tampil percaya diri. Pastikan mengajar dengan tidak menampilkan rasa gugup. Percaya diri dan komunikatif,” kata Maria.
Sementara itu, Skolastika Susanti Tufan mengatakan, jika ada kendala teknis saat simulasi mengajar atau wawancara, jangan panik, bangunlah komunikasi yang baik dengan assesor, pasti ada jalan keluar terbaik.
“Tahun lalu saat saya ujian jaringan saya terputus, waktu habis, tetapi saya masih diberi kesempatan untuk mengikuti ujian. Intinya adalah, teman teman jangan panik. Jika ada pertanyaan, jawablah apa adanya dari pengalaman bapa ibu yang pernah dilakukan dan dialami,” kata Susan.
Maksimus Masan Kian dalam sambutan pembukaan mengatakan, dengan adanya Komunitas Guru Penggerak di Kabupaten Flores Timur yang bergerak aktif, sangat membantu Bapa Ibu guru yang mengikuti seleksi Guru Penggerak.
“Kita bersyukur. Pintu masuk, dan petunjuk kita bisa dengan muda dapatkan dari Guru Penggerak. Silahkan Bapa Ibu tanya sebanyak-banyaknya, lakukan konsultasi, Guru Penggerak Kabupaten Flores Timur Angkatan 2 pasti dengan senang hati mendampingi. Kita terus ciptakan sinergi dan kolaborasi,” kata Maksi. ++++amberkabelen