


LEWOLEBA – Festival Lamaholot di Lembata yang kembali digelar bulan Oktober 2025 mendatang dipastikan menjadi even tetap nasional.
Pasalnya sudah dua kali berturut-turut Festival Lamaholot lolos kurasi Kharisma Even Nusantara (KEN) 2024 dan 2025. Selangkah lagi gelaran festival Lamaholot yang melibatkan tiga kabupaten menjadi even tetap nasional yang digelar di Kabupaten Lembata jika tahun 2026 kembali lolos Kurasi KEN.
Untuk tahun 2025, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lembata siap menggelar Festival Lamaholot pada 07-10 Oktober mendatang mengusung tema “Tue Taan Ago Lewo – Tane Taan Towe Tana (Menenun Kehidupan).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata Yakobus Andreas Wuwur saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Selasa, 19 Agustus 2025.
Menurut Jack Wuwur Festival ini menjadi istimewa, karena dengan adanya efisiensi anggaran menjadi tantangan bagi Disparekraf Lembata untuk mensukseskan kegiatan akbar tahunan ini.
“Berbagai persiapan yang kini telah mencapai sekitar 80 persen dan persiapan teknis sedang berlangsung dengan harapan festival Lamaholot 2025 berjalan dengan baik dari tahun sebelumnya,” Ucap Jack Wuwur.
Disampaikan dalam rangka meriahkan Festival Lamaholot kabupaten Lembata 2025, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif mengundang semua elemen masyarakat dan Dinas yang ada di kabupaten Lembata serta Kabupaten tentangga seperti Alor dan Flores Timur dan juga akan mengundang Gubernur NTT serta Mentri Pariwisata.

Kadis Parekraf Kabupaten Lembata ini menargetkan 10000 eserta hadir dalam acara pembukaan Festival Lamaholot ini. Selain pameran motif tenun ikat, workshop dan pameran pangan lokal Festival Lamaholot juga disuguhkan atraksi budaya. Termasuk kunjungan ke destinasi wisata budaya Desa Atakore dan Desa Watodiri.
“Kita juga berharap agar seluruh mitra pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif untuk terus memberikan dukungan partisipatif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terkhusus di event Festival Lamaholot sebagai momen untuk berkonsolidasi dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif di kabupaten Lembata”, kata Jack Wuwur.

“Dengan meningkatnya daya tarik pariwisata di Lembata, perkembangan kunjungan wisatawan cenderung meningkat tiap tahunnya.” tutur Jack Wuwur.
Disela perbincangan, Jack Wuwur mengatakan tujuan festival Lamaholot ini adalah sebagai ajang ekspresi budaya tahunan (Komunitas Adat) sekaligus media promosi dan pemasaran paket wisata, pangan lokal dan produk ekraf bersama Kabupaten Flores Timur, Alor dan Lembata yang berada dalam bentangan satu kawasan dan NTT umumnya.
Tren Wisatawan mancanegara berkunjung ke Lembata meningkat rata-rata 50-68℅. Tren ini dampak dari mobilisasi wisatawan dari Flores ke Alor melalui Lembata dan Sebaliknya. +++sandro.wangak









