NONTON VIDEONYA :
Suluh Nusa, Lembata – Cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini mengakibatkab bencana di beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Hujan terus menerus sepekan terakhir sejak akhir Januari sampai awal Februari 2021 mengakibatkan Jembatan kecil di Jalan HR Koroh yang juga merupakan jalur Trans Kupang – Baun, Desa Oelomin Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang ambruk. Kondisi itu mengganggu aktivitas transportasi warga.
Beni Kase warga sekitar berharap Pemkab Kupang segera perhatikan untuk benahi agar aktivitas warga kembali normal.
Dinas PUPR Kabupaten Kupang telah menurunkan tiga lembar plat baja dan dipasang pada jembatan terebut sehingga kendaraan roda dua dan kendaraan bertonase kecil dapat melewati ruas jalan ini.
Sementara itu Banjir besar juga mengakibatkan jalan beberapa ruas jalan Adonara, Kabupaten Flores Timur juga mengalamai longsor. Ruas jalan yang menghubungkan Desa Mangaaleng dan Kolimasang juga longsor beberapa hari lalu.
Selain itu ruas jembatan yang menghubungkan desa Riangpadu dan desa Hurung di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur juga jebol.
Sementara itu, dari Lembata dilaporkan bencana longsor juga melanda wilayah tersebut. Camat Ile Ape Timur, Niko Watun kepada Suluh Nusa (weeklyline media network) membenarkan kejadian ini.
Niko menyebutkan, ruas Jalan Trans Ile Ape di Desa Waimatan dihalangi dengan longsoran batu besar. Longsor ini terjadi pada tanggal 2 Februari 2021. Selain di Waimatan, ruas Jalan Trans Ile Ape di Desa Waowala juga mengalami retak dan jebol akobat hujan yang yang mengguyur terus menerus sejak akhir Januari lalu.
Longsor dan jalan yang jebol ini mengakibatkan aktivitas warga terganggu dan mengakibatkan ketakutan bagi warga sekitar Gunung Ile Ape, sebab sampai saat ini Status Gunung Ile Ape atau Ili Lewotolok masih berstatus Siaga, karena masih erupsi.
Sampai saat ini longsoran batu dan jalan yang jebol di Trans Ile Ape belum mendapat penanganan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lembata.
Camat Ile Ape Timur, mengaku sudah memberikan laporan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata dan BPBD Lembata, tetapi sampai dengan tanggal 4 Febaruari 2021 pihak BPBD belum melakukan evakuasi batu yang menghalangi ruas jalan tersebut.
“Saya sudah laporkan kejadian longsor ini kepada BPBD Lembata, tetapi belum mendapat respon. Dan sampai saat ini batu yang menghalangi ruas jalan masih tetap ada dan mengganggu aktivitas warga,” ungkap Niko Watun, Camat Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, 4 Februari 2021.
Kepala BPBD Lembata, Thomas Tipdes yang dikonfirmasi Suluh Nusa terkait kejadian ini pun tidak merespon. (sandrowangak/SN/weeklyline media network)