suluhnusa.com – Kemenpar RI mendukung event Festival 3 Gunung Lembata (F3G) 2018 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lembata, NTT. Event akan berlangsung di Lembata, 22-29 September 2018. Selain event F3G 2018, Pemkab Lembata juga akan menggelar 19 Calendar of Event (CoE)
Kabupaten Lembata tahun ini memiliki 19 Calender of Event (CoE). Adapun event tersebut, yaitu Lembata International Heritage Walk 2018 (Rute: Lamanunang-lusilame-kampung Lama Ile Lewotolok-lewo Golok, dll), Lembata Sunset Trail Family Fun Run 2018, Festival Payung Lembata, Festival Paralayang International, Pesta Kacang Ile Ape, Lamalera Whale Catching Adventure, Visite To Barter And Night Market, Volcano Foot Ball Exhibition, NTT Fashion Carnaval 2018, Land Tours And Travel Village, dan Festival Nale.
Selain itu, Expo Dan Festival Inovasi Pemuda: Lembata Youth Music And Film Festival, Extreme Sport Tourism: Lomba Dayung Lawan Arus Laut, Festival Literasi #Saya Baca, Travel Fishing And Dolphin Watching, Nuhanera Dive, Festival Lamaholot, Expo And Festival Budaya Uyelewun Raya, dan Lembata International Documentary Film Festival.
Dan jika ke Nusa Tenggara Timur (NTT) belum lengkap tanpa mengunjungi Kabupaten Lembata . Di sana ada tiga gunung unik. Gunung Ile Lewotolok, Ile Batutara, dan Ile Werung. Tiga gunung tersebut menjadi daya tarik wisata petualang di Kabupaten Lembata.
Bupati Kabupaten Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan, tiga gunung Lembata memiliki keunikan masing-masing. Gunung Ile Batutara mengalami letusan setiap 20 menit sekali dan dapat disaksikan dalam jarak dekat sekitar 50 meter.
BACA JUGA :
https://suluhnusa.com/pariwisata/20180505/unik-3-gunung-di-lembata-seibarat-surga-di-tungku-neraka.html
Pada 2017, gunung ini masuk dalam nominasi destinasi wisata gunung api terpopuler nomor dua di Indonesia.
“Ile Batutara sudah memiliki brand, karena meraih medali perak dengan kategori destinasi wisata terunik dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017,” tutur Eliaser Yentji Sunur dalam acara launching festival tiga gunung Lembata, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin 7 Mei 2018.
Keunikan gunung lainnya, Ile Lewotolok memiliki kawah di puncak yang luas dan berpasir putih menyerupai lapangan. Bahkan, berada di gunung ini traveler dapat bermain sepak bola.
Di lereng gunung berapi ini terdapat objek wisata budaya berupa rumah adat, memiliki kegiatan seremonial unik, dan menjadi salah satu daya tarik wisata.
Gunung yang ketiga adalah Ile Werung. Gunung ini memiliki panorama alam yang eksotis. Di sini terdapat sarang burung walet dan gua atau biasa disebut terowongan dari dalam gunung yang menembus hingga pantai.
“Masing-masing gunung ini memiliki karakter dan keunikan. Melalui Festival Tiga Gunung Lembata, wisatawan dapat menikmati keindahan semuanya,” kata Eliaser Yentji.
Bagi wisatawan yang tertarik menikmati keindahan tiga Gunung Lembata, bisa berkunjung pada festival tiga gunung Lembata (F3G). Festival yang didukung oleh Kementerian Pariwisata ini diadakan di Kabupaten Lembata, NTT, 22-29 September 2018.
Peluncuran Festival Tiga Gunung Lembata 2018 merupakan momentum menjadikan event tahunan. Ini adalah salah satu strategi mempromosikan potensi pariwisata dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lembata, NTT.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana mengatakan, keunikan nature yang dimiliki Lembata menjadi potensi untuk mengembangkan produk wisata minat khusus (special interest tourism) dalam menarik kunjungan wisatawan ke Lembata.
“Lembata miliki wisata terbaik dari alam, sumber daya dan buatan manusia. Alamnya ada gunung, laut, undercover, pantai, petualangan, dan kegiatan adventure lain yang tak bisa ditemukan di daerah lain. Budayanya juga unik dan eksotis. Ini modal untuk membangun pariwisata,” kata Pitana.
Salah satu yang terkenal di Lembata adalah keunikan budaya tradisi berburu ikan paus. Ini menjadi tradisi yang harus dilestarikan. Pitana mengapresiasi event F3G 2018 yang menampilkan keunikan 3 gunung, yaitu Ile Lewotolok, Ile Batutara, dan Ile Werung sebagai daya tarik wisata alam (nature), yang hanya ada di Kabupaten Lembata. “Keunikan nature yang dimiliki Lembata ini sebagai potensi untuk mengembangkan produk wisata minat khusus (special interest tourism) dalam menarik kunjungan wisatawan ke daerah ini.
Menurut Pitana, dalam rangka mengembangkan destinasi pariwisata agar berdaya saing tinggi ditentukan oleh tersedianya unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas), namun demikian unsur keunikan yang dimiliki daerah juga sangat penting. Lembata sudah lama tersohor ke mancanegara dengan keunikan budaya yaitu tradisi berburu ikan paus yang lestari. Kearifan lokal ini menjadi daya tarik wisatawan datang ke Lembata.
Tahun 2016 lalu, Lembata dikunjungi oleh 6.921 wisatawan yang terdiri dari wisnus sebanyak 6.500 dan wisman sebanyak 361. Di tahun 2017, jumlahnya mengalami kenaikan sebanyak 10.051 wisatawan yang terdiri dari 88 ribu wisnus dan 1.273 wisman.***
wids p. kresia