suluhnusa.com – Sesuai dengan amanat Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan ketahanan air di berbagai wilayah di Indonesia, Kementerian PUPR memprioritaskan penyediaan air di pulau pulau terdepan.
Dan propinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan wilayah kepuluan masuk dalam rencana prioritas penyediaan air untuk kebutuhan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Kasatker Air Tanah Air Baku, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Pahlawan Perang kepada medeia ini di Kupang, 14 Februari 2018. Perang mengungkapkan, pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR sudah memberikan petunjuk agar memprioritas ketersediaan air pulau pulau terluar.
Untuk NTT, demikian Perang, saat ini sedang dilakukan studi studi air aku di pulau Palue. Dan untuk tahun 2018, Provinsi NTT mendapat pekerjaan sebanyak 11 paket pekerjaan sumur bor.
Dalam pelakasanaan pekerjaan pihak Satker ATAB, akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menentukan titik pengeboran air tanah air baku.
Menurut Perang, kegiatan pembangunan simur bor seluruh NTT, dilaksanakan diatas lokasi yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah. Pihaknya juga menfasilitasi kepengurusan sertifikat, karena asset sumur bor yang dikerjakan merupakan asset pemerintah pusat yang berdiri diatas lahan pemerintah daerah.
Dan walaupun lahan yang disiapkan oleh Pemerintah daerah adalah lahan milik pribadi, tetapi dalam penggunaan sumur bor untuk kepentingan pelayanan umum bukan untuk kepentingan pribadi.
lebih jauh, Perang menjelaskan dari 11 Paket pekerjaan sumur Bor untuk NTT dari dana APBN, Kabupaten lembata mendapat satu paket pekerjaan untuk lima titik sama dengan tahun 2017 yakni lima titik. (sandrowangak)