suluhnusa.com – Sisi timur Danau Waibelen (Danau Asmara) atau persisnya di samping kiri jalan utama menuju Riangkeroko Desa Nusa Nipa, saat ini dibangun “Rumah Pohon”. Ide membangun tempat ini datang dari Jemmy Paun, seorang guru kampung di SMPN Satu Atap Riangpuho.
Bersama warga Keka Desa Waibao Kecamatan Tanjung Bunga membangun sebuah keda’h (sebuah tangga dari bambu) disadar pada Pohon asam (setinggi kurang lebih 20 meter) dengan anak tangga kisaran 16 anak tangga. Di bagian atas dibangun wogah (semacam bale – bale) ukuran 1 x 2 meter. Sejak dibangun, tempat ini ramai dikunjungi. Wisatawan lokal memanfaatkan tempat ini untuk foto, selfie dan melihat secara utuh keindahan Danau Waibelen.
Matias Raja Koten warga Keka, menjaga tempat ini. Menurut Matias Raja, untuk sementara belum ada tarif yang mereka pungut dari wisatawan yang datang dan menggunakan tempat ini untuk melihat keindahan Danau Waibelen.
“Untuk menggunakan jasa tempat ini, belum ada tarif yang dipungut. Warga bisa bebas menggunakan untuk melihat keindahan Danau Waibelen sambil foto,’kata Matias.
Pantauan penulis, di sekitar tempat ini, nampak beberapa mama – mama tua dari Riangpuho menjajakan jagung bakar, jagung rebus, dan bahan makanan lainnya.
Jemi Paun, penggagas tempat ini sedang mempersiapkan bahan untuk membangun “Rumah Pohon” dibeberapa titik lain di sekeliling Danau Waibelen. Bahan lain yang juga sementara disiapkan adalah bekas piringan parabola yang tidak terpakai lagi untuk membangun lopo di sekeliling Danau Waibelen.
“Secara swadaya, kami coba mengadvokasi masyarakat untuk begerak menata obyek wisata secara swadaya sehingga mampu menarik minat wisatawan. Disaat banyak wisatawan datang di tempat ini, secara tidak langsung mampu mendongkrak perekonomian warga di tempat ini. Warga membutuhkan uluran tangan dan perhatian dari pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur jalan, penerangan listrik, dan Rumah untuk penginapan di sekitar obyek wisata,’ujar Jemi Paun.(maksimasankian)