suluhnusa.com_Teluk Kilauan atau dikenal dengan pantai Kilauan digilai para wisatawan untuk ‘berburu’ lumba-lumba di pagi hari. Juga ada kilauan pasir putih di sana.
Teluk Kiluan teretak di pesisir selatan Lampung, yaitu di kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tenggamus. Jika berangkat dari Jakarta, perjalanan bisa memakan waktu sekitar 10 hingga 12 jam. Daerah pesisir selatan Lampung ini memang sayang untuk dilewatkan. Kondisi geografisnya menyajikan jejeran pantai berpasir putih, perbukitan hijau, teluk-teluk indah dan pulau sepi yang wajib disinggahi.
Liburan akhir tahun, sering digunakan wisatawan domestic untuk menghabiskan liburan disini. Tak luput, liburan akhir tahun kali ini, seperti pantauan suluhnusa.com. Untuk memaksimalkan waktu liburan yang singkat, perjalanan lebih baik dimulai pada malam hari. Perjalanan malam juga dilakukan agar tiba di Lampung pada pagi hari atau saat situasi terang karena keadaan jalan menuju Kiluan kadang buruk dan jalurnya curam.
Untuk sampai ke Kiluan, pertama harus ke pelabuhan Merak. Dari Merak langsung menuju pelabuhan Bakauheni dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. Tenang, kapal-kapal penyeberangan dengan jalur ini tersedia selama 24 jam non-stop dengan intensitas sekitar satu jam sekali.
Tiba di pelabuhan Bakauheni, wisatawan bisa menuju ke arah kota Bandar Lampung dan dilanjutkan menuju Teluk Kiluan dengan melewati Padang Cermin. perjalanan akan melewati Pantai Kelapa Merapat (Klara) yang cantik dan sepi cukup sepi di pagi hari. Sebelum sampai ke Teluk Kilauan, ada Pantai Klara. Terdapat saung-saung dan beberapa perahu canoe yang disewakan. Sembari istirahat dan mengendurkan otot-otot bisa bermain air atau mendayung canoe sejenak di perairan tenang di Pantai Klara.
Dari Pantai Klara, kira-kira masih tersisa 2 hingga 3 jam perjalanan lagi mendaki bukit dan menuruni lembah-lembah curam untuk mencapai Kiluan. Tak akan bosan, di sepanjang perjalanan banyak hal seru yang dapat diamati. Ada rumah-rumah panggung berjejer di pinggir jalan dengan jemuran biji-biji coklat yang mengeluarkan aroma asam menusuk dan areal persawahan yang menguning pada musim panen, sungguh kontras dengan latar belakang perbukitan nan hijau.
Bersantai di Pulau Kiluan
Sesampainya di Teluk Kiluan, kamu akan disambut dengan gapura khas bertuliskan “Selamat Datang di Teluk Kiluan”. Spot ini merupakan tempat favorit untuk berfoto dengan latar belakang Teluk Kiluan dan Pulau Kiluan. Aroma pantai dan laut sudah mulai tercium dari sini. Tak sampai 30 menit perjalanan dari gapura, kamu akan tiba di pantai yang menyediakan jukung-jukung untuk menyeberang di Pulau Kiluan.
Jukung atau perahu tradisional ini hanya dapat menampung 4 hingga 5 orang, termasuk ‘kapten’ kapalnya.
Perasaan lelah seketika rontok saat jukung melaju membelah laut untuk menyeberang ke Pulau Kiluan. Anda tentu bisa menginap di pulau ini. Terdapat beberapa bungalow atau homestay yang dioperasionalkan oleh Tim PENGGAWA (Penggerak Pariwisata), yaitu swadaya masyarakat lokal Kiluan. Alternatif lain, seperti yang saya lakukan bersama tiga kawan lainnya adalah memasang tenda dan bebas menentukan lokasi yang paling strategis. Untuk berkemah di sini, kamu akan dikenakan tarif 60.000 rupiah oleh pihak operasionalnya.
Pantai di Pulau Kiluan ini memiliki pasir putih dengan tekstur halus. Walaupun tidak memiliki pemandangan bawah laut yang spektakuler tapi perairan di Pulau Kiluan ini sangat asik untuk tempat berenang. Kalau berani, bisa berenang ke pulau di seberangnya. Di sana juga terdapat pantai indah dengan jejeran pohon kelapa, sangat eksotis!
Pulau Kiluan adalah sebuah pulau kecil yang hanya menyediakan listrik setelah hari gelap. Jangan khawatir soal makanan, ibu-ibu lokal di homestay akan menyediakan makanan untukmu. Anda ikan goreng sederhana, sambal dan tumis kangkung yang siap disantap di pinggir pantai. sedap!
Berburu lumba-lumba
Kegiatan yang terselenggara di Teluk Kiluan serba terorganisir. Peran pemerintah dan warganya terlihat sangat baik. Nelayan tak hanya memanfaatkan jukungnya untuk mencari ikan namun jukung juga dimanfaatkan sebagai sarana wisatawan melihat atraksi lumba-lumba di tengah laut.
Lumba-lumba dapat dijumpai di tengah laut. Mata kita memang harus jeli untuk mengamatinya. Kadang ketika malu, lumba-lumba hanya berenang ke permukaan dan memunculkan siripnya. Kalau beruntung dan lumba-lumba tersebut sedang senang, mereka melompat ke udara dan menari-nari kegirangan.
Teluk Kiluan sering disebut sebagai kerajaan lumba-lumba karena populasi lumba-lumbanya yang banyak. Perjalanan bertemu dengan lumba-lumba ini bisa memakan waktu 2 hingga 3 jam. (meby destamala)
Informasi tentang Teluk Kilauan:
- Sangat mudah dijangkau (terletak di Jl. Trans Sumatra, Tarahan, Lam-Sel, +25 menit dari Bandar Lampung)
- Bersih, pasir putih dengan pepohonan yang cukup rindang (didominasi pohon waru)
- Fasilitas Lengkap: (Perahu, Kano, Warung, Toko Cindramata, Warung Makan, Mushola, MCKdan Penginapan)
- Dekat dengan Pulau-pulau kecil (10 menit, naik Perahu/Kano )
- Tiket masuk : Rp 20.000
GALLERY (klik untuk memperbesar):