suluhnusa.com_Galungan, yang datang setiap enam bulan sekali dalam kalender Bali sudah berlalu . Seperti pada umumnya pada setiap perayaan, sehari sesudah Galungan, umat Hindu biasa merayakan dengan mengunjungi objek-objek wisata bersama keluarga. Hal ini merupakan tradisi dengan tujuan menjaga silaturahmi dengan keluarga sekaligus berlibur usai mengadakan upacara persembahyangan yang cukup melelahan pada Hari Raya Galungan.
Banyak pesona objek wisata yang ditawarkan Kabupaten Buleleng, sebuah wilayah yang terletak di Bali Utara. Sebut saja Pantai Lovina yang sudah terkenal di mancanegara, belum lagi air terjun Gitgit, Pulau Menjangan, Permandian Air Panas Banjar, Air Sanih, dsb.
Namun diantara kita mungkin belum banyak yang mengenal air terjun di Desa Les, Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. Desa ini terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Singaraja ke arah timur melewati jalan di pesisir utara pulau Bali, jalan Singaraja Amlapura.
Keberadaan air terjun Les mulai dikenal secara luas sekitar tahun 1990-an. Namun karena kurangnya pengelolaan , perkembangan objek wisata tersebut sangat lambat. Namun demikian, dampak positifnya adalah air terjun ini masih tergolong alami.
Dalam perjalanan sekitar 2,5 kilometer menuju objek wisata dari pusat desa, kita dapat menikmati pemandangan yang merupakan lahan berupa ladang-ladang milik warga desa. Menurut pengamatan, suluhnusa.com, saat berkunjung ke tempat tersebut, jalur perjalanan agak sedikit kering dan panas. Hal ini terjadi akibat kurangnya penghijauan di sepanjang jalan menuju objek wisata. Sangat disayangkan memang.
Tetapi tidak demikian halnya apabila kita sudah sampai ke tempat air terjun itu sendiri. Air yang lumayan tinggi, hampir mencapai 25 meter. Wow.. keindahan yang nyata di depan mata. Kelelahan berjalan berkilo meter seolah terbayar lunas.
Pada hari hari biasa, pengunjung hanya mencapai belasan orang saja. Biasanya kebanyakan dari mereka adalah turis mancanegara, namun pada hari hari raya seperti Umanis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) pengunjung meningkat sampai 300%. Kebanyakan memang penduduk lokal di sekitar desa Les.
Selain keindahannya, air terjun Les juga menyimpan kekuatan magis dengan sebuah pancuran yang diyakini sebagai tempat untuk pensucian . Pancuran tersebut berada tidak jauh dari air terjun. Pancuran yang dikenal dengan nama Yeh Anakan ini, merupakan tempat untuk ‘nunas tirta’ pensucian.
Jadi tidak ada salahnya untuk mencoba berkunjung melihat keindahan sekaligus memohon pensucian diri. (luh dias)