Suluh Nusa, Nagawutun – Plt. Bupati Lembata Thomas Ola hari ini, Kamis, 5 Agustus 2021 melakukan pengguntingan pita dan pembukaan kran air minum sebagai simbol diresmikannya sarana air minum yang dibangun program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Baobolak Kecamatan Nagawutun, disaksikan Aisten II Kedang Paulus, Camat Nagawutun Mustan Paokuma, Koordinator Pamsimas Yosef Frainademetz Wona, Plt. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata Maria N Sadipun, Kapolpos Nagawutun, Danramil Lembata Barat, sejumlah tokoh masyarakat dan unsur penting Pamsimas Kabupaten Lembata.
Sarana tersebut selanjutnya diserahkan kepada pengurus Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Plt. Bupati Lembata Thomas Ola dalam sambutannya mengutip perikop kisah Injil tentang Nabi Musa yang membawa Bani Israel keluar dari Mesir dengan mengatakan hari ini sekitar 2000 tahun yang lalu musa mendapat protes keras dari orang Israel di padang gurun karena ketiadaan air dan makanan.
Menurut Plt. Bupati Lembata, kisah Duaribu tahun silam itu hari ini terjadi di Desa Baobolak Baobolak.
“Pamsimas luar biasa . Disini diatas batu-batu wadas, batu tidak berbentuk, mengalirlah air,” tegas Thomas Ola di hadapan warga Desa Baobolak.
Thomas Ola yang juga adalah doktor ekonomi itu “merefleksikan” peran semua pihak yang juga adalah batu penjuru yang meskipun memiliki tampang tidak jelas tetapi memiliki hati yang mengalirkan mengalir untuk menghidupi semua orang.
“Injil hari ini juga bercerita tentang Yesus sang batu karang, air kehidupan,” tutur Thomas Olah.
Khusus untuk desa-desa yang belum tersedia air minum Thomas Ola kembali menggunakan refleksi biblis bahwa, pada masa itu Nabi Musa menggunakan tongkat memukul batu untuk mendapatkan air.
Koordinator Program Pamsimas Kabupaten Lembata Yosef Frainademetz Wona dihadapan Plt. Wakil Bupati Lembata melaporkan, sebanyak 126 desa di 9 kecamatan di Kabupaten Lembata telah tersentuh program Pamsimas dengan kategori sebanyak 108 desa berfungsi secara baik, 14 desa tidak berfungsi dan 4 desa lainya hanya berfungsi sebagian, dengan total jiwa sesuai target pemanfaat sebanyak 96.888 jiwa, sementara akses pemanfaat saat ini sebanyak 74.427 sehingga realisasi 76.81%.
Menurut Yosef Frainademetz Wona terhadap desa-desa yang status keberfungsian sarananya sebagian dan tidak berfungsi mendapat dukungan melalui Hibah Khusus Pamsimas (HKP). “Hibah khusus ini untuk peningkatan kualitas pelayanan serta perbaikan kinerja SPAM perdesaan guna memastikan keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi tingkat desa termasuk fungsionalisasi yang sudah dibangun melalui program Pamsimas,” tegas Yosef Frainademetz Wona.
Yosef Frainademetz Wona juga menambahkan, setidaknya terdapat sejumlah desa di Kabupaten Lembata yang terpilih sebagai penerima HKP yang menjadi tambahan atas pendanaan APBD dan kontribusi masyarakat dalam upaya meningkatkan kinerja keberlanjutan layanan air minum melalui peningkatan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi.
Berikut Desa-desa yang menjadi sasaran Program HKP TA 2021 :
No. Nama Desa Kecamatan Sumber Dana Keterangan
1 Labalimut Nagawutung HKP APBN Pekerjaan selesai 100% dan sudah serahterima
2 Baobolak Nagawutung HKP APBN Pekerjaan selesai 100%
3 Lodotodokowa Lebatukan HKP APBN Pekerjaan selesai 100%
4 Bakalerek Nubatukan HKP APBN Pekerjaan selesai 100%
5 Watokobu Nubatukan HKP APBD Belum dilaksanakan karena kekurangan anggaran APBD
6 Belobatang Nubatukan HKP APBD Belum dilaksanakan karena kekurangan anggaran APBD
7 Mahal II Omesuri HKP APBD Belum dilaksanakan karena kekurangan anggaran APBD
8 Lewoeleng Lebatukan HKP APBD Belum dilaksanakan karena kekurangan anggaran APBD
Di Desa Baobolak telah juga dibangun 1 unit Sumuor Bor beserta kelengkapan (pompa dan jaringan listrik), perpipaan HDPE 2.000 m, dengan sambungan rumah 21 unit untuk melayani 85 KK ; 350 jiwa.(sultan)