MEDIA WLN – Orang Ile Ape kerap menyebut Kolipadan dan sekitarnya dengan nama Tanjung Bahagia atau dalam bahasa setempat Tuak Wutun, yang secara harafia dapat diterjemahkan, Puncuk Pohon Lontar. Masyarakat Kolipadan hidup dengan Bahagia bersama alam yang kering dan kerontang. Saking keringnya, air bersih untuk minum saja sulit didapat.
Mereka kerap menjadi sasaran Kepolisian Resort Lembata saat mendistribusikan air untuk membantu warga Lembata. Walau demikian mereka tetap bahagia hidup di Tanjung Bahagia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kebutuhan air minum untuk Orang Kolipadan diambil dari seberang lautan di Pulau Adonara dengan Perahu Nelayan. Lalu apa rahasia di balik lautan dan pantai di tanjung Kolipadan ? Nonton Video Rahasia Kolipadan Part 1.
Pemandangan laut di Tanjung Kolipadan asyik untuk dikunjungi karena memiliki pemandangan yang tidak ditemukan di daerah lain. Disini kita bisa melihat matahari terbit dari balik Gunung Ile Ape dan Matahari terbenam dari puncak Ile Boleng Pulau adonara.
Spot ini sungguh eksotik. Sejauh mata memandang ada gugusan pasir putih dan ratusan gua atau terowongan. Dengan hamparan luas padang rumput kering yang berwana merah, kuning, dan kecoklatan menjadikan spot ini cocok sebagai lokasi perkemahan.
Ada hal unik dan juga memberi manfaat bagi pengunjung. Tempat pemancing mania. Iya, benar. Orang orang datang dari Kota Lewoleba pada malam hari untuk memancing sambal melihat pemandangan kelap kelip lampu Kota Lewoleba dan lampu di beberapa desa pesisir di Witihama-Adonara. Sungguh sungguh indah.
Uniknya, konon kepercayaan masyarakat Kolipadan, air laut di tanjung Kolipadan dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Syaratnya, datang diam diam dengan penuh keyakinan pada dini hari. Mandi dan berendam di sana sampai matahari terbit. Bukalah pakaian yang dipakai untuk mandi lepaskan dan biarkan pakaian itu terbawah arus dan gelombang.
Selain dapat menyembuhkan penyakit kulit, fakta empiris menyuguhkan air laut di Kolipadan dapat memperlancar aliran darah, saluran pernapasan dan paru-paru. Alasannya, komposisi air laut serupa dengan plasma darah meliputi vitamin, garam mineral dan asam amino. Air laut juga mengandung mikroorganisme yang menghasilkan antibiotik, antimikroba dan zat anti bakteri aktif.
Garam laut yang dihasilkan dari proses penguapan air laut ternyata bisa membuat wajahmu lebih cantik. Tekstur garam laut dapat digunakan sebagai scrub untuk mengeksfoliasi kulit mati.
Manfaat lainnya adalah bisa mengontrol minyak pada kulit wajah. Kandungan potassium dan belerang mampu mengontrol produksi serum berlebih, yang biasanya menyebabkan kulit berjerawat.
Air laut dapat membantu kita memperbaiki kesehatan tubuh misalnya Alergi pernapasan, Sinusitis, Pilek dan penyakit pernafasan lainnya, Masalah asma, Intoksikasi kimia, Masalah yang disebabkan oleh merokok, Rematik, Osteoporosis, Nyeri send. Dan benar Laut juga membantu menghilangkan depresi.
Selain khasiat diatas , kandungan garam pada air laut juga dapat menstimulasi ujung saraf epidermis kita, yang mempercepat metabolisme, membantu kita membakar lemak lebih cepat. Ini membantu kita menurunkan berat badan ekstra dengan lebih mudah.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, laut di persisir tanjung Kolipadan yang cantik dan konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dengan topografi pantai berbentuk gua, tanjung dan teluk, Kolipada menjadi daya Tarik yang indah saat pagi dan sore hari.
Kolipadan juga merupakan salah satu pusat perdagangan orang Ile Ape, Sagu, Waiwuring dan Witihama sejak dahulu kala.
Selat antara Tanjung Bahagia atau Tanjung Kolipadan dan witihama adalah salah satu jalur perdagangan yang dilewati kapal-kapal barang pada saat itu menyimpan banyak catatan sejarah terdapat mercusuar tua dan bekas bandara udara sejak zaman belanda zaman Belanda. Selat ini sampai sekarang menjadi pintu masuk kapal kapal dari pulau Jawa dan Sulawesi.
Kolipadan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Ile ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan satu dari 14 desa yang berada di kecamatan Ile Ape. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian petani dan 100 persen masyarakat Desa Kolipadan beragama Islam. Saat ini, tahun 2020, Kolipadan dijabat oleh Ibrahim Kader sebagai penjabat Kepala Desa. ***
sandrowangak