suluhnusa.com – Warga Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT dikejutkan dengan kejadian beruntut gigitan anjing yang diduga terjangkit rabies. Dalam sehari, Sabtu, 14 Juli 2018, ada Sembilan warga Kota Lewoleba didigit Anjing.
Sabtu, 14 Juli 2018, dua warga tujuh Maret dan 3 warga Rayuan Kelapa digigit anjing. Dua diantaranya masih balita. Dua balita yang digigit anjing itu, masing masing berumur 15 tahun dan 3 tahun.
Kejadian warga digigit anjing yang diduga rabies ini pun kembali terjadi sore hari, Sabtu 14 Juli 2018. Sekitar Pkl. 18.00 tiga warga Woloklaus, juga digigit anjing tersebut.
Anjing yang diduga rabies itu menyasar telapak tangan dan punggung tangan warga yang terkena gigitan. ada satu pasien yang terkena gigitan di paha bagian kanan dan satu lagi di mata kaki kanan.
Rriga warga Woloklaus yang digigit anjing adalah Maria Monika kdovil (58), digigit ditangan kanan, bengkak dan terlihat dua luka robek, Angelina tido, (3) tahun mendapat gigitan di tangan kiri dan Rosa Dwi Anggraini, (46) mendapat luka gigitan di punggung tangan kiri.
Sementara itu, Furdianus Koban, (16) mendapat serangan pada pergelangan tangan dan Siti Halimah, (45) tahun digigit di tangan kanan. Keduanya warga Tujuh Maret.
Sedangkan Marwa, (1,5) tahun digigit anjing pada telapak tangan kiri, Isabela Lasar, (54) tahun di punggung kaki kanan, Vinsensius Ola Koles, (5) tahun pada paha kiri kanan, Margaretha Kedang, (75) digigit di mata kaki kanan.
Kesembilan warga Lewoleba ini mendapat perawatan pertama dengan suntikan Vaksin Anti Rabies di Puskesmas Lewoleba.
Salah seorang perawat, Marlin Making yang menangani pasien kepada wartawan menjelaskan, penangan pertama kepada pasien yang digigita anjing atau kucing dengan memBersihkan luka dan menyuntik Vaksin Anti Rabies.
“Mereka akan mendapat perawatan Tiga kali. Disuntikan VAR dua kali saat pertama, lalu selang 7 hari kemudian disuntik lagi satu kali dan 14 hari kemudian suntik lagi sebanyak 1 kali,” ungkap Marlin Making.
Sekedar diketahui luka akibat gigitan anjing yang diduga rabies jika terlambat mendapat penanganan, risiko kematian pada manusia adalah 100%. Waspadai gigitan di tangan terutama ujung jari, sebab di bagian itu penyebaran virus akan lebih cepat mencapai otak.Telapak tangan terutama ujung jari merupakan pusat berkumpulnya jutaan simpul saraf, sehingga sangat mudah menghantarkan virus rabies langsung menuju otak. Begitu mencapai otak, penyebaran virus tidak mungkin lagi dihentikan dan biasanya berakhir dengan kematian. Jika terjadi gigitan di tangan, usahakan secepat mungkin untuk mendapatkan vaksin anti rabies.
Kondisinya berbeda dengan gigitan pada betis, lengan atau bagian lain yang berotot. Di jaringan otot, virus rabies biasanya tidak langsung menyebar melainkan menggandakan diri terlebih dahulu sehingga butuh waktu lebih lama sebelum menyerang simpul saraf.
Kematian akibat gigitan anjing rabies bisa dicegah jika cepat mendapat penanganan. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan sebelum mendapat vaksin anti rabies (VAR) adalah mencuci tangan/bagian yang terkena gigitan dengan sabun dan air mengalir, lalu bersihkan dengan alkohol atau yodium jika ada. Setelah itu bawa korban ke puskesmas atau rabies center terdekat untuk mendapatkan VAR. Bukti ilmiah menunjukkan jika VAR tidak terlambat diberikan, maka risiko kematian bisa dihindari sepenuhnya.
Kematian pada korban gigitan anjing rabies yang telah mendapatkan VAR sangat jarang, hanya 1 diantara 125 kasus. Suntikan anti rabies (SAR) lebih ampuh lagi, sebab kematian yang gagal dicegah hanya 1 dari 1.000 kasus.
Apakah Anjing yang menggigit Sembilan warga lembata itu terjangkit rabies, Marlin maming menjelaskan, itu kewenangan Dinas Peternakan kabupaten Lembata.
“Tetapi semua pasien yanh datang ke Puskesmas karena digigit anjing dan kucing wajib disuntik VAR-Vaksin Anti Rabies,” ungkap Marlin.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten, Kanisius Tuaq, ketika dikonfirmasi terkait kejadian ini, tidak menjawab telepon dari wartawan. ***
sandro wangak