suluhnusa.com – Haji Thoyib (50), tiada menduga dalam perjalanannya menuju Pulau Bali bakal bertemu dengan sejumlah petinggi di Banyuwangi. Di atas KMP Citra Mandala Sakti, Kamis (19/12/2019) pagi, bisa bertemu dan berbincang langsung dengan dua perwira menengah TNI – Polri.
Dua perwira itu tak lain Kapolresta Banyuwangi AKBP Arman Asmara Syarifudin SIK serta Danlanal Letkol (Laut) Yulius Azz Zaenal yang sedang melakukan kesiapan armada laut jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 bersama Manager ASDP Ketapang Fahmi Alweni plus KSOP Tanjungwangi Agus Winarto. Sekitar pukul 09.00 WIB, ketika Thoyib sedang menunggu proses keberangkatan kapal, disaat rombongan para pejabat itu menghampirinya.
“Pak Thoyib ini dari Jember mau ke Bali. Kalau dari Jember menuju Denpasar berarti istirahatnya dua kali. Di jalan dan di kapal ini sekalian ya,” lontar AKBP Arman saat berdialog dengan penumpang asal Tanggul, Kabupaten Jember didampingi Danlanal Yulius Azz Zaenal.
Di Bali, Thoyib tidak sedang libur Natal maupun Tahun Baru 2020. Dia merupakan salah satu pekerja urban yang mencari penghidupan layak di Pulau Dewata.
“Tidak Pak! Saya kerja di sana bersama keluarga,” katanya menjawab pertanyaan Kapolresta.
Faktor keselamatan dan kenyamanan memang menjadi prioritas aparat gabungan TNI, Polri, KSOP, ASDP, Senkom, Satpol PP, Banser, BPBD, Basarnas dan sejumlah unsur lain menyambut Nataru. Karena itu tim gabungan juga melakukan kesiapan transportasi laut di penyeberangan Selat Bali.
Menurut KSOP Tanjungwangi, Agus Winarto, pihaknya telah melaksanakan ramcek ke seluruh kapal yang melayani trip Ketapang – Gilimanuk. Semua kapal dinyatakan laik beroperasi melayani pemudik Nataru yang hendak menuju Bali maupun Jawa.
“Hasil ramcek menemukan beberapa kekurangan minor. Pihak operator sudah kita minta untuk memenuhi semua kekurangan itu. Pelampung yang kurang harus dilengkapi,” paparnya.
Sejauh ini, berdasarkan keterangan Manager ASDP Ketapang Banyuwangi, Fahmi Alweni, belum ada peningkatan penumpang Nataru. Puncak arus mudik Nataru diprediksi terjadi pada 22 – 23 Desember 2019.
“Peningkatan roda 4 atau lebih sekitar 5 persen. Mobil pribadi sekitar 20 persen,” ungkap Fahmi.
Peningkatan itu salah satunya dampak beroperasinya jalan tol Surabaya – Probolinggo. Jarak tempuh jalur darat yang kian pendek berpengaruh mengatrol kenaikan penumpang khususnya pengendara mobil pribadi menjadi 20 persen.
“Menghadapi lonjakan itu, di Ketapang akan dibuka 10 loket, normalnya hanya 4 pintu karcis. Di Gilimanuk sama, kita tambah 10 loket,” beber Fahmi.***
s.yusuf