suluhnusa.com – Menghadapi banyaknya permasalahan yang disampaikan para kepala desa di Kecamatan Buyasuri khususnya Panama, Benihading1, Benihading 2, dan desa Bean, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur memerintahkan para kepala desa agar membina rasa persaudaraan antar warga.
Himbauan tersebut sebagai langkah preventif Bupati Sunur terhadap banyaknya permasalahan yang dilaporkan masing-masing desa yang kompleks dan memicu persoalan antar warga.
Marsel Molan, dari Dinas Kominfo Kabupaten Lembata yang meliput kegiatan kunjungan kerja Bupati Lembata di desa Panama Minggu 13 Januari 2019 merincikan permasalahan yang di hadapi ke empat desa yakni persoalan batas desa yang belum jelas, perebutan kepemilikan sumber daya air Wei Lawan, permasalahan ternak yang berkeliaran ke desa lain, perebutan peluang peningkatan akses jalan ke Bean, kerusakan jalur jalan sepanjang Panama weiriang dan sejumlah permasalahan lainnya.
Menanggapi berbagai permasalahan dalam pertemuan tersebut, Bupati Sunur menyatakan, tidak semua masalah bisa dibicarakan di sini, jika semua orang harus bicara masalahnya bisa jadi penjang. Masalah batas desa yang terus menjadi persoalan dari waktu kewaktu harus kita kaji kembali bersama sama. Para kepala desa supaya menyiapkan data yang akurat agar membantu tim dalam proses penyelesaian, katanya.
Ia juga memerintahkan kepala desa Panama dan Benihading 1 agar segera bicarakan permasalahan air minum Weilawan dan pihaknya (bupati red) segera mendapatkan laporan dari kepala desa dalam kurun waktu 4 hari ke depan. Ia menghimbau agar sebelum ada upaya hukum atas kasus tersebut harus ada upaya penyelesaian secara kekeluargaan dan perdamaian di desa,katanya.
Menanggapi laporan warga soal kambing yang selalu dilepas setiap tahunnya yang kemudian merusak tanaman warga lain, Bupati Lembata perintahkan para kepala desa agar segera lakukan rapat bersama untuk memutuskan bentuk penyelesaian masalah ternak yang diinginkan bersama. Apakah harus ada satgas penangkapan hewan dan diserahkan kepada pemerintah atau bagaimana harus disepakati dan ditaati bersama, harap Sunur.
“Mari kita menjaga persaudaraan dalam relasi kekeluargaan karena karena budaya dan tradisi kita turun temurun memang demikian. Tanah di pantai, naik ke gunung dan dimanapun itu milik tanah titipan leluhur uyelewun yang harus di jaga bersama, tidak ada orang luar yang ada di sini”, pesan Sunur kepada warga.
Terkait kerusakan infrastruktur jalan di kecamatan Buyasuri, bupati Sunur menjelaskan pada taun 2019 pemerintah daerah Kabupaten Lembata mendapat alokasi anggaran jalan dari Provinsi NTT sebanyak 5 km dan dari 5 km tersebut 3 km ada dikecamatan Buyasuri.
Dengan demikian ia memastikan jalur jalan Panama Tubung Walang sudah bisa teratasi. Ia melanjutkan terhadap jalur jalan dari desa Kaohua ke Wairiang yang saat ini rusak parah, telah dianggarkan dari APBD II senilai Rp. 400.000.000 untuk kegiatan penimbunan agar bisa dilewati, dan akan dilanjutkan melalui Alokasi dari rovinsi pada tahun brikutnya.
marsel.molan
Kominfo Lembata