SULUH NUSA, JOGJAKARTA – TINDAKAN kejahatan antar kelompok menjadi momok yang menakutkan walau pihak kepolisian sejak beberapa tahun terakhir gencar melakukan rasia terhadap preman.
Walau mampu menurunkan tindakan kejahatan akibat aksi premanisme tetapi tidak langsung menghilangkan tindakan kejahatan oleh oknum, kelompok yang menamakan diri geng kota besar.
Terbukti dengan terjadinya keributan antar geng di Kota Jogjakarta, 2 Juli 2022.
Sayangnya keributan ini terjadi antar geng dari kawasan Indonesia Timur, Geng Maluku VS Geng NTT.
Keributan yang terjadi di Glow Karaoke, Jl. Seturan Caturtunggal Depok Sleman, yang melibatkan geng Maluku yang diketuai oleh Kece dan Geng NTT yang diketuai Louis itu mengakibatkan kerugian material dan memakan 3 (tiga) korban.
Salah satu korban adalah Eduardus Edi Duli Puarae (22), seoarang mahasiswa.
Data yang dihimpun SuluhNusa.Com (weeklyline media network), Sabtu, 2 Juli 2022, diketahui Eduardus EDI Duli Paere mahasiswa asal Lembata tersebut tercatat lahir 09 November 2000, beralamat di Bluwa RT. 06 RW. 02 Lewoleba Barat, Nubatukan, Lembata.
“Korban Edi Duli Mengalami luka sayat dengan panjang 3 cm, kedalaman 1 cm dan mendapat 4 jahitan dan sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Siloam, ” Ungkap sumber di Kafe Glow yang tidak mau disebut namanya.
Sedangkan korban lain berasal dari Sangata Utara, Kutai Timur, tercatat bernama Tarsisius Wemfrudts (23), mengalami luka sayat di bawah siku tangan sebelah kiri dengan panjang 3 cm, kedalaman 2 cm dan mendapat 2 jahitan.
“Tarsisius mendapat perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, ” Tutur Sumber tersebut
Selain dua korban diatas ada satu korban asal Maumere, Kabupaten Sika, tercatat bernama Randyanto Embu Gusi (31), asal Alok, Sikka. Embu Gusi mengalami luka sayat di dada bagian tengah dengan panjang 6 cm, kedalaman 3 cm dan mendapat 5 jahitan, dirawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Keributan itu terjadi karena salah paham antar geng yang mengakibatkan kerusakan pada kaca Kafe Glow.
Sekitar Pkl. 01.45, Sabtu 2 Juli 2022, menurut saksi Cicilia Deny Kartika, kejadian berawal ketika Luis Ketua Geng NTT bersama 12 orang anakbuanya, sedang karoke di Kafe tersebut dan hendak meninggalkan TKP sekitar PKl. 1.30 WIB, sementara Kece ketua Geng Maluku sedang bersantai di depan recepcionis bersama enam orang anak buahnya.
Pada saat tersebut, Kece menanyakan kepada recepsionist tentang pembayaran yang dilakukan oleh Louis dan anak buahnya. Karena recepcionist menjawab belum membayar, Kece dan Louis ribut melibatkan kedua anak buah masing masing. Kedua kelompok menggunakan senjata tajam saling menyerang dan merusak fasilitas cafe baik di resepcionist maupun di dalam ruangan kafe.
“2 (dua) buah monitor PC dirusak dengan menggunakan senjata tajam, ” ungkap Cicilia.
Selang beberapa jam sekitar Pkl. 03.05 WIB, Luis sebelumnya sudah meninggalkan TKP kembali bersama 30 orang anakbuahnya mendatangi Karaoke Glow dan melakukan perusakan kaca depan Glow Karaoke dengan menggunakan sajam dan benda tumpul. Akibat kejadian tersebut kaca bagian depan Glow Karaoke mengalami kerusakan.
Kejadian itu disaksikan oleh Cicilia Deny Kartika karyawan Karaoke Glow, Brilyandhi Surya Putra manager Karaoke Glow dan Ridwan Solihin Kasir pada kafe tersebut.
Saat ini pihak Kepolisian sedang mengusut tuntas kasus keributan antar geng ini. +++dauf/sleman/sandrowangak