suluhnusa.com – Pendidikan merupakan faktor penting bagi peningkatan sumber daya manusia (SDM) generasi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun demikian, masih saja ada yang harus menempuh pendidikan luar sekolah (PLS) dan mengantongi ijazah paket A, Paket B ataupun Paket C.
Hal itu berarti, masih ada generasi NTT yang tak mampu melalui jalur pendidikan reguler, baik karena faktor ekonomi maupun karena keterbatasan ketersediaan fasilitas pendidikan yang mudah dijangkau.
Kenyataan ini membuat Bernard Lenes, BA. S.Sos terpanggil untuk ikut membantu menyiapkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. Dengan semangat dan keterbatasan yang dimilikinya, Pria berdarah Timor ini kemudian membuka sekolah menengah atas dengan nama SMA Flobamora.
Bahkan, Bernard Lenes, BA. S.Sos telah membuka dua SMA dengan nama yang sama yakni SMA Flobamora Kupang di Bone, Kelurahan Manutapen, Kota Kupang dan SMA Flobamora Ayotupas di Ayotupas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Sebuah prestasi dan semangat pembangunan yang mestinya diacungi jempol.
Pendiri yang juga Kepala SMA Flobamora Kupang, Bernard Lenes BA. S.Sos, ketika ditemui di sekolahnya, Selasa (10/4/2018) menceritakan hal tersebut. Bahkan, jika diberi kesempatan ia ingin membuka lagi SMA Flobamora di tempat lainnya.
“Keinginan saya adalah ingin membangun pendidikan di NTT khususnya di wilayah daratan Timor, termasuk di wilayah Kota Kupang,” kata Bernard Lenes.
Menurut Bernard Lenes, ada 5 mimpi yang ingin ia wujudkan dalam hidupnya membantu pemerintah membangun pendidikan. Mimpi tersebut adalah bermimpi untuk mencoba, berani mencoba, berani berjuang, berani gagal, dan berani sukses. Dengan gaya mimpi ini, dirinya menjadi berani mencoba untuk membuka sekolah.
Untuk menjadikan sekolah yang didirikannya memenuhi syarat perijinan, Bernard Lenes bahkan harus tekun berjuang selama 11 tahun hingga mengantongi SK Operasional sekolah dari instansi berwenang.
“Mengapa terhambat hingga 11 tahun, karena saya dulu berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Wilayah BPN Provinsi NTT. Saya berkeliling dari desa ke desa, saya melihat anak – anak NTT yang cukup berpotensi namun sulit akses pendidikan, maka saya mencoba dengan membuka SMA Flobamora,” kata Bernard Lenes.
Dalam perjalanan, kata Bernard Lenes, setelah dirinya membuka SMA Flobamora dan ternyata bisa menampung kurang lebih 20 guru laki – laki dan perempuan dengan latar belakang pendidikan S.Pd, ia menjadi lebih berbahagia karena ternyata lembaga yang didirikannya mampu menyerap dan menjadi lapangan kerja bagi sesama.
Saat ini, SMA Flobamora yang didirikan Bernard Lenes, baik di Kupang maupun di Ayotupas, Kabupaten TTS, telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap.
SMA Flobamora didirikan sejak tahun 2004 walau baru mengantongi SK Operasional, NPSN dan NSS dari pemerintah pada tanggal 14 oktober 2014.
“Keunggulan SMA Flobamora adalah mengedepankan nuansa NTT, nuansa Flobamora. Meski merupakan sekolah swasta, tapi perhatian dalam kegiatan belajar-mengajar tak kalah dari sekolah negeri dan sekolah unggulan lainnya. Semoga kedepan SMA Flobamora terus berkembang dan berkarya positif demi generasi NTT yang cerdas,” kata Bernard Lenes.***
g-takene