suluhnusa.com – Gunung di Karangasem itu bagi orang Bali dipercaya Agung. Mereka percaya dan yakin bahwa di atas Gunung itu bersemayam Tuhan, Sang Hyang Widhi Wasa. Sungguh Gunung Agung bukan sekedar sebuah Gunung biasa. Dia sungguh sungguh Agung bagi Orang Bali. Selain Agung Juga Keramat.
Dan kabar meletusnya Gunung Agung niscaya sebagai bencana, pun dipercaya membawa rahmat bagi warga sekitar Gunung Agung itu. Semisal, Desa Duda Utara, di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
Desa Duda Utara merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Desa ini terbagi menjadi enam dusun yaitu Dusun Perangsari Kaja, Dusun Perangsari Tengah, Dusun Perangsari Kelod, Dusun Geriana Kangin, Dusun Geriana Kauh dan Dusun Tukad Sabuh. Desa ini sangat kaya akan potensi seperti potensi alam maupun buatan.
Memiliki iklim yang sejuk dikarenakan berada di dataran tinggi. Selain itu desa ini memiliki tanah yang subur, sehingga tidak heran jika di desa ini terdapat lahan perkebunan dan pertanian yang cukup luas. Dari sektor pertanian terutama pertanian lahan basah merupakan tumpuan masyarakat desa duda utara. Pola tanam yang diterapkan pada lahan basah adalah padi dan palawija. Sedangakan pertanian lahan kering yang masuk dalam sub sektor perkebunan dan holtikultura berada di tegalan dan lingkungan pekarangan rumah penduduk.
Dilansir dari website Resmi Desa Duda Utara, bahwa Jenis tanaman yang ditanam pada umumnya sebagian besar adalah pohon salak. Jenis salak yang dibudidayakan di desa ini adalah jenis salak lokal dan salak gula. Salak lokal memiliki bentuk buah yang cenderung lebih besar, daging buahnya berwarna kekuningan dan memiliki rasa manis dengan sedikit rasa asam. Sedangkan salak gula cenderung memiliki warna daging buah yang putih dan rasa yang lebih manis.
“Jika datang ke desa ini anda dapat melihat aktifitas pentani sehari harinya, belajar cara membudidayakan tanaman salak dan tentu saja dapat membeli salak dan langsung memetik dari pohonnya,” seperti dilansir dari website resmi Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
Selain sebagai penghasil salak, Desa Duda Utara juga terkenal akan hasil kerajinan batu tabas. Batu tabas merupakan sejenis batu lahar yang dimanfaatkan oleh pengerajin yang ada di desa duda utara. Batu ini merupakan jenis batuan vulkanik yang dihasilkan dari letusan gunung berapi. Para pengerajin di Desa Duda Utara biasanya mendapatkan batu ini dari desa desa yang terletak di sekitar Gunung Agung seperti Desa Tianyar.
Batu ini diolah oleh pengerajin menjadi ukiran patung. Selain itu batu ini juga dipotong kecil seukuran batu bata yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan bangunan.
Mayoritas penduduk di Desa Duda Utara bekerja sebagai petani salak sehingga produksi salak pada saat panen raya sangat melimpah. Hal tersebut berdampak pada harga buah salak yang cenderung menurun pada saat panen raya. Untuk itu para petani di desa ini yang tergabung dalam kelompok tani mengembangkan produk olahan yang berbahan dasar salak agar nilai ekomis dari buah salak tersebut lebih tinggi. Produk olahan yang dihasilkan diantaranya keripik salak, dodol salak, manisan salak, dan selai salak.
Jadi jika anda berkunjung ke desa duda utara jangan lupa membeli produk olahan salak yang unik dan tentunya bercitarasa nikmat.
Selain terkenal akan perkebuanan salak dan macam olahannya Desa Duda Utara juga dianugerahi dengan potensi alam berupa sumber mata air yang sangat melimpah. Sumber mata air ini tersebar di beberapa dusun di Desa Duda Utara.
Sebagian besar penduduk memanfaatkan sumber sumber mata air ini untuk keperluan rumah tangga, mandi, mencuci maupun keperluan lainnya.
Dari beberapa sumber mata air tersebut terdapat satu sumber mata air yang disucikan dan dipercaya bertuah oleh masyarakat sekitar. Sumber mata air biasa disebut “Pancoran Yeh Tis” oleh masyarakat lokal.
Pancoran Yeh Tis berasal dari Bahasa Bali yang terdiri dari tiga kata yaitu Pancoran, Yeh dan Tis. “Pancoran” dalam bahasa indonesia berarti pancuran atau sumber mata air, “Yeh” dalam bahasa indonesia berarti air dan “Tis” dalam bahasa indonesia berarti sejuk atau dingin.
Jadi Pancoran Yeh Tis berarti sumber mata air yang sejuk. Dinamakan demikian karena sumber mata air ini memiliki air yang paling sejuk dan dingin diantara pancuran yang lainnya. Sumber mata air ini sering dijadikan sebagai tempat “Melukat” atau pembersihan diri secara spiritual oleh masyarakat. Air dari mata air ini dipercaya oleh masyarakat dapat mengobati berbagai macam penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh ilmu hitam.
Selain itu jika mandi di sumber mata air ini dipercaya dapat membuat wajah terlihat lebih cerah dan awet muda. Jadi jika anda berencana berkunjung ke Desa Duda Utara sempatkanlah “Melukat” atau membersihkan diri di sumber mata air ini.
Desa Duda utara merupakan salah satu desa penghasil buah salak yang ada di kabupaten karangaansem. Tak heran jika mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani salak. Selain bekerja sebagai petani salak, penduduk di desa ini juga bekerja sebagai pengerajin Ata. Ata merupakan sejenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai anyaman. Hasil dari kerajinan Ata ini berupa keranjang dan tas yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Kerajinan Ata ini oleh pengrajin ini biasanya dijual ke pengepul untuk kemudian dipasarkan di sekitar daerah Ubud.
(luh dias/ni nyoman sunuasih)