suluhnusa.com – Memperingati Hari Pramuka, Plan International Gandeng YBS, CIS Timor dan Pramuka Kampayekan Sekolah Aman.
Dalam rangka memperingati Hari Pramuka yang jatuh pada tanggal 14 Agustus, Plan International Indonesia bersama Yayasan Bina Sejahtera (YBS) dan CIS Timor gandeng Pramuka untuk mengkampayekan sekolah aman melalui perkemahan pramuka dan berbagai perlombaan di Kecamatan Ile Ape, Lebatukan dan Buyasuri.
Perlombaan yang dilakukan meliputi Lomba bercerita tentang sekolah aman, lomba paduan suara Mars Sekolah Aman, Lomba Inovasi Adaptasi Perubahan Iklim dan lomba PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat).
Di Lebatukan, kegiatan yang dilakukan di lapangan bola kaki Tujuh Maret Hadakewa ini diikuti oleh 7 Sekolah yaitu SMPN 2 Lebatukan, SMPN 3 Lebatukan, SMPN 4 Satap Lewoduli, SMPN 5 Lebatukan, SMPN Tujuh Maret, SMP Sinar Swasembada dan SDI Wailolong.
“Moment perkemahan pramuka ini menjadi menjadi wadah yang tepat bagi anak-anak untuk membagikan pengalaman pelaksanaan sekolah aman bencana antar anak dan juga oleh anak kepada masyarakat secara umum,” kata Kornalia Penate, Sekretaris Eksekutif Yayasan Bina Sejahtera.
Sejak bulan Mei 2016, Plan Internasional Indonesia Program Area Lembata, bekerjasama dengan Yayasan Bina Sejahtera (YBS) Lembata, melaksanakan program Resilient Island (Pulau Tangguh).
Program ini mengambil lokasi di 10 desa dan 10 sekolah Pilot, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kapasitas baik komunitas desa maupun sekolah tentang Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (PRB API) , agar tangguh menghadapi bencana.
Khusus untuk di sekolah, program ini menerapkan secara khusus Konsep Sekolah Aman, yakni penerapan3 pilar sekolah aman bencana. Tiga pilar sekolah aman tersebut adalah : Fasilitas Sekolah yang Aman, Manajemen Bencana di sekolah dan Pendidikan PRB di sekolah.
Di 10 sekolah pelaksana program ini pun telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka upaya PRB di sekolah, yakni : Penguatan bangunan sekolah (Retrofiting), pembentukkan dan pelatihan tim siaga bencana sekolah, penyusunan dan pelaksanaan rencana aksi sekolah dalam kegiatan PRB, pembuatan rencana kedaruratan di tingkat sekolah dengan menyusun standar operasional kedaruratan, serta simulai ancaman gempa bumi & tsunami di sekolah.
“Melalui perkemahan ini, kami ingin memperkaya pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan kepada warga sekolah, khususnya peserta kemping pramuka tentang PRB API dan sekolah aman bencana, serta meningkatkan kesadaran dan kesiap-siagaan bencana, melalui upaya-upaya nyata dalam adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, bagi para peserta baik anak-anak maupun para pembina dan orang dewasa lainnya,”. Muhammad Thamrin, Program Area Manager Pan International Indonesia Program Area Lembata.
Menurut Thamrin, perkemahan dan perlombaan ini bisa menjadi ajang kampanye sebaya dari anak-anak kepada anak-anak lainnya tentang sekolah aman, dan PRB/API sehingga muncul pemahaman yang baik tentang sekolah aman, pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim di kalangan peserta.
“Kami harap setelah ini akan ada wacana penerapan sekolah aman di sekolah-sekolah lain, selain sekolah sasaran program sekolah aman yang sudah ada,” tutup Thamrin.
[tari/sandrowangak]