suluhnusa.com-SOSOK yang ceria dan penghidup suasana itu telah tiada.
Kepergiannya yang mendadak, Senin tanggal 8 Agustus 2016, mengejutkan semua orang. Alfreds Leonards Agusto Dengah nama lengkapnya, kerap disapa Alfreds atau Angga.
Alfreds dilahirkan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, tanggal 6 Agustus 1981, putra kedua dari Ayah Theo Dengah dan Ibu Desna Elizabeth Doko. Alfreds dimakamkan di Taman Makam Kristen Mumbul Nusa Dua Bali, tanggal 11 Agustus 2016.
***
Usai menamatkan sekolah menengahnya di SMA Negeri 3 Kota Kupang, 1999, Alfreds merantau ke Pulau Bali. Seperti umumnya perantau, Alfreds memulai karirnya dari bawah, “Dulu sekitar tahun 1999 hingga tahun 2000-an, kami tinggal bersama dalam satu rumah kontrakan di Padangsambian.
Dua hari sebelum wafat, Angga mengundang kami ke rumahnya untuk berdoa dan merayakan ulang tahunnya yang ke-35. Seperti biasa, Angga selalu memotivasi dan memberikan nasihat. Tak disangka, itulah kenangan terakhir kami bersama Angga” Ujar David sahabat karib Alfreds mewakili teman-temannya.
Sebelum kuliah di Universitas Warmadewa Bali, Alfreds pernah menempuh pendidikan Diploma 3 di LP3I Denpasar, jurusan public relation tahun 2001. Salah seorang sahabatnya di LP3I Denpasar, Hans Halan menuturkan bila banyak kenangan yang bisa di ingat, “Angga adik kelas saya, saat kuliah di LP3I. Dia orangnya memang supel dan pekerja keras, selalu bisa menghidupkan suasana. Angga juga konsisten dengan ucapannya, rendah hati dan selalu mau mendengar masukan dan ide dari orang lain” Kenang Hans.
Alfreds pernah bekerja sebagai Waiter di Exite Bar Legian (1999), General Organizer di Exite Enterprise (2000-2002), Senior Business Associate di PT.Valbury Asia Future (2003-2005), Manager Marketing di PT.Sentra Artha Futures Jakarta (2006-2007), Manager Marketing di PT.Monex Investindo Futures (2007-2009), Manager Marketing di PT. Nine Stars Futures (2011-2012), Wakil Pialang di PT. Nine Stars Futures (2012). Menurut Anak Agung Febri, rekan Alfreds semasa di PT.Nine StarsFutures, “Angga selalu membawa kegembiraan pada teman-temannya. Walaupun keadaan lagi susah dan selalu menghibur agar teman-temannya happy”.
Selain itu, suami dari Yessica Talise Dengah ini pernah menjadi Marketing di Harian Jurnal Nasional dan Majalah Explo khusus wawancara eksklusif (2010), menggawangi pendirian Lighting House Printing (2007-2012), Komisaris di UD. Futures Bali Community (2009-2012) dan lama bergelut bersama All Famous Production (2010-2012).
Alfreds meraih gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Warmadewa (2012), kemudian menempuh pendidikan Advokat bersama PERADI, lalu bersama Kongres Advokat Indonesia (KAI) hingga dilantik, serta di ambil Sumpah (BAS) di Pengadilan Tinggi Denpasar, bulan November 2015.
Menurut Dr.Simon Nahak yangpernah menjadi dosen Almarhum, “Alfreds itu periang, fleksibel, bisa bergaul dengan siapa saja, tidak sombong, tidak suka omongin orang lain ke mana mana.
Artinya tidak suka bawa mulut, walaupun dia juga banyak tahu, ada omongin orang lain yang negatif terhadap teman temannya”. Ahli Hukum Pidana ini menambahkan, Dalam profesi Alfreds cukup terbuka, kalau dia tidak tahu tangani klien selalu minta saran dan masukan saya. “Terakhir pembicaraan dengan saya, dia ingin mengajukan saya sebagai ahli hukum pidana di Pengadilan Negeri Surabaya. Dan ingin saya dampingi dia untuk tangani perkara di Pengadilan Niaga Surabaya. Semoga amal baik almarhum mendapat tempat yang layak di rumah Allah Bapa di Surga.”
Semasa hidupnya Alfreds ikut mendirikan Majalah Lakultura.Net (2012), Perkumpulan SOCRATIAN Institute (2012), menginisiasi berdirinya Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Bali (2013), Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI) Chapter Bali (2015), serta Forum Bela Negara (FBN) RI Bali (2016).
Ketua Umum DPP HAMI Bersatu, Sunan Kalijaga bersama Heydi Sunan istrinya, pada Rabu (7/9/2016) berkesempatan menyambangi makam Almarhum di TM Kristen Mumbul Nusa Dua Bali. Heydi berujar, bila sosok Alfreds yang ramah itu sangat melekat di benaknya. “Saya dan keluarga turut merasakan duka cita” Tutur Heydi.
Sunan Kalijaga mengatakan, dia dankeluarga HAMI merindukan sosok Alfreds, “Alfred adalah sosok advokat muda yang semangat, baik, ramah bersahabat dan setia kawan. Itu yang membuat saya dan keluarga besar HAMI Bersatu merindukan sosok Alfreds setelah kepergiannya. Semoga Tuhan Allah menerima segala amal baiknya. Amin” Tutup pengacara kondang ini. Kesan serupa diungkapkan Pembina DPP HAMI, Gustaf Mbalebout, “Beliau sebagai partner yang bersahaja komitmen dan tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Sangat cekatan apabila ada kegiatan-kegiatan organisasi”. Gustaf mewakili DPP HAMI turut memberikan penghormatan terakhir sebelum pemakaman di rumah duka.
Sementara Ketua HAMI Bersatu DPD Jawa Timur, Intan Atika berkisah, bila ia mengenal Alfreds sejak sama-sama menjadi peserta Diklat Advokat di Gedung Joeang 45 Jakarta, Juni 2013. Namun kesan yang tak terlupakan adalah kebaikan hati almarhum saat bersama-sama di HAMI. “Setelah acara HAMI di Kemang Jakarta, kami bertiga, saya, Dzikrur dan Alfreds jalan-jalan ke Blok M, dari sore sampai malam hari. Kami ngobrol, makan malam, belanja. Saat itu dia memberi saya pin HAMI berbahan kuningan. Alfred bilang, ini dari Alfreds, bu Intan jangan lupa pake’s’ ya… Alfreds. Dan saya mengingatnya sampai sekarang, pin darinyapun kerap saya pakai” Intan menambahkan, sebelum Alfreds sakit dan di opname, “ Dia telpon saya, katanya, Ibu Intan, mau ya bersama saya nangani kasusnya kawan saya di Surabaya? Saya menjawab, ” tentu saja..”.Lalu dia menceritakan tentang kasus kawannya itu. Tak berapa lama, Alfreds sakit, saat dia sakit saya tak mengetahuinya karena jarang update sosial media. Saat buka, tahu-tahunya Alfreds baru sembuh dan segera keluar RS. Dia dengan semangat bilang, “Bu Intan, tunggu yaa, saya segera ke Surabaya, kita segera tangani kasus yang pernah saya ceritakan itu. Saya jawab, sehatkan dulu badanmu, pekerjaan bisa menunggu. Kesehatanmu jauh lebih penting” Tapi Tuhan jauh lebih sayang, Alfreds dipanggil pulang meninggalkan kita.“Sungguh, saya kehilangan seorang kawan yang baik hatinya, melampaui teman-teman saya kebanyakan” Kenang Atika.
Alfreds semasa hidup tercatat aktif di sejumlah organisasi antara lain IKB Flobamora Bali, Tunas Indonesia Raya (Tidar) Bali hingga Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Bali. Ketua Umum Flobamora Bali, Yusdi Diaz mengenang, “Kehadiran Alfred seperti bunyi iklan, selalu membawa keceriaan dan menghidupkan suasana”. Wakil Ketua Flobamora Bali, Ardy Ganggas mengakui, sosok Alfreds sangat luar biasa, “Alfreds sangat menyenangkan dan selalu berpikir positif.
Almarhum pernah mengatakan akan kembali ke Kupang untuk membangun Kupang lebih baik lagi. Saat ini akan persiapkan banyak hal untuk rencana kepulangan tersebut, itulah cerita bersama dia” Sesepuh IKB Wuamesu Ende di Bali, Agus Dei Segu, memberikan tiga catatan, (1) Alfreds berjiwa sportif dalam segala hal, (2) sangat semangat dalam membangun komunikasi dengan siapapun, (3) sangat erat pegang etika dan menghormati mana senior dan yunior. Penasihat Flobamora Bali, Ahmad Peten Sili, “Setiap berpapasan dengan Almarhum di PN Denpasar, dia selalu tegur duluan dengan sapaan yang sangat bersahabat. Apalagi waktu seru-serunya Flobamora Cup. Kalau ketemu dia selalu puji suporter Lamaholot dan angkat-angkat (puji), manajer Lamaholot ” Ujar Peten Sili yang belum lama ini menjadiKetua Pengadilan Negeri Kuala Tungkal Jambi. Minggu (18/9/2016) hari ini, tepat 40 hari Alfreds menghadap Allah Bapa yang sangat ia cintai itu. Alfreds telah menjadi sejarah. Ia telah mengakhiri pertandingan yang baik. “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara Iman” (2 Timotius 4:7). SELAMAT JALAN BRO …!