suluhnusa.com_ Memprihatinkan. Itulah kata yang tepat unuk menggambarkan kondisi salah satu tingkat pertama di Kota Bogor. Pasalnya, sejak berdiri tahun 1986 lalu, sekolah tersebut hanya memiliki tiga ruangan kelas. Kok bisa.?
Kondisi kekurangan fasilitas pada dunia pendidikan saat ini, tidak hanya terjadi pada daerah terpencil, tetapi juga terjadi kota besar di tanah air. Inikah wajah pendidikan Kota Bogor saat ini,? hanya Pemda Bogorlah yang tahu. Lalu kemanakah alokasi anggaran 20% APBN untuk pendidikan selama ini?.
Melihat kondisi yang ada di SMP Swasta PGRI Bojong Gede Kabupaten Bogor, demikian memperihatinkan. Semenjak didirikan tahun 1986 silam hingga saat ini tidak dilengkapi dengan fasilitas belajar yang memadai selayaknya sekolah swasta lain yang ada di ibu kota besar seperti Bogor.
Mengapa tidak, pantauan wartawan suluhnusa.com di sekolah itu Senin, 24 Pebruari 2014 kemarin terlihat hanya terdapat beberapa meja dan kursi belajar siswa, begitupun sebagian besar sudah rusak dan tak layak pakai.
Bahkan hanya terdapat dua ruang belajar yang dipakai untuk Kegiatan Belajr Mengajar (KBM). Namun salah satu ruangan telah disulap alias sekat untuk kegiataan kantor kepala sekolah dan satunya lagi disekat untuk KBM murid kelas 7 dan 8 sedangkan siswa kelas 9 yang merupakan kelompok belajar siap ujian justru menempati satu ruangan yang sama dengan ruang kepsek. Akses masuk ke sekolah dibawah binaan Yayasan PGRI Pusat itupun tidak ada.
Sebab tidak ada akses jalan masuk, padahal letaknya persis di belakang SD Negeri Pojong Gede di RT11 RW 01 Kelurahan Kedung Waringin Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor. Untuk masuk ke lokasi sekolah terpaksa melewati tiris rumah penduduk sekitar.
Tambah menyulitkan ketika tamu ke sekoah dimaksud menggunakan kendaraan roda dua maupun empat. Sebab mesti meninggalkan kendaraanya dan berjalan sejauh sekitar 300 meter.
Meskipun dua ruang beajar terbuat dari tembok beratap seng , namun tidak memiliki halaman. Sekeliling sekolah ditumbuhi ilalang liar di muka dan belakang.
Redja Pamuji,S.Pd Wakil Kepsek Bidang Kurikulum SMP PGRI Bojong Gede Kabupaten Bogor kepada suluhnusa.com di sekolah itu Senin 24 Pebruari 2014 mengatakan, berbagai upaya untuk meningkatkan fasilitas sekolah telah diusulkan ke Yayasan PGRI maupun Pemda Kabupaten Bogor namun kodisi ini sampai saat ini belum ada perubahan, termasuk meminta bantuan tenaga PNS dari Dinas Pendidikan setempat namun belum ada realisas.
“Sudah kita usulkan dari tahun ke tahun minta penambahan fasilitas ke yayasan tapi belum ada perhatian termasuk Pemda,” jelasnya. Yang paling utama dibutuhkan 52 orang siswa di sekolah itu kata Redja yakni, ruang belajar, dan fasilitas meja dan kursi sedangkan akses jalan masuk masih bisa memanfaatkan jalan yang baru dirintis letaknya di belakang sekolah itu.
Sementara Kepala Sekolah Saryuni, S.pd yang ditemui terpisah sore harinya juga mengatakan hal yang sama. Namun demikian menurut dia, meskipun dirinya baru dilantik beberapa bulan lalu, namun dirinya telah memiliki sejumlah program berkaitan dengan upaya yang bisadilakukan guna melengkapi fasilitas sekolah yang masih kurang.
Sebab akibat kekurangan fasilitas sebagian siswa terpaksa mengikuti KBM pada sore hari. Dan yang paing penting menurut Saryuni mengupayakan peningkatan kwalitas lulusan.
“Saya baru dilantik beberapa bulan ini dan telah merencanakan penambahan fasilitas serta peningkatan kwalitas lulusan. Sekedar diketahui kehadiran suluhnusa.com di SMP PGRI Bojong Gede saat itu sebagai peserta Pelatihan Fasilitator yang difasilitasi LSM PROREP, PIRAC DAN PIAR NTT. (Goris Takene)