suluhnusa.com_ Kita menang karna kekayaan leluhur yang telah diwariskan mampu kita hidupkan kembali.Kita menang karena kita masih memiliki harga diri dan masih bertahan dengan gaya hidup yang sederhana, serta mampu menerapkan pola gotong royong dalam kehidupan sehari–hari di tengah masyarakat.
Pesan ini disampaikan oleh Kemilus Tupen Jumad, saat memberikan sambutan dihadapan warga Desa Tuwagoetobi, di Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Ama Tupen Jumad, mengungkapkan hanya dengan 425 orang saja kita mampu meraih prestasi Nasional apalagi semua warga Honihama semua turut terlibat dalam kelompok ini sudah pasti akan mendatangkan banyak manfaat yang positif dalam keberlangsungan hidup kita, dan kesehjateraan bisa kita raih tanpa harus menjadi budak atau pesuruh di Negeri orang.
“Semoga model atau metode pengelolaan Kelompok Tani Lewowerang (KTL), bisa diteladani oleh desa– desa lain yang ada di Indonesia,” ungkap Tupen Jumad.
Sementara itu Maksimus Moa, Ketua Gabungan Kelompok Tani Flores Timur mengatakan bahwa Gapoktan Terbentuk sebagai mitra dengan pemerintah dalam mengawal kelompok tani dan memberdayakan Kelompok Tani se-Kabupaten Flores Timur untuk bisa mandiri dalam mengolah kelompoknya. Namun diakui oleh bapak maksimus bahwa sejak terbentuk mitra yang diharapkan akan berjalan dengan baik, hingga hari ini belum bisa terwujud. Komunikasi antara Gapoktan dengan pihak pemerintah belum bisa terbangun dengan baik sehingga peran Gapoktan dalam kenyataan hampir belum ada.
“Tetapi kami berharap pada hari- hari yang akan datang kemitraan ini mudah-mudahan bisa terbangun” Moa. Diakhir sambutannya Maksimus Moa menyampaikan Profisiat dan rasa bangga dengan Kelompok Tani Lewowerang yang meraih prestasi Level nasional. Makanan Lokal mulai dari ubi, pisang, sayur rumpu rampe menemani makan siang acara penyambutan Bapak Tupen Kemilus di sekitar rumah adat Desa Tuwagoetobi Dusun satu Lewoblolon.
Camat Witihama Ignasius Ero Ama, S.Sos baru tiba di Lokasi pada jam 15.00 tepat setelah makan siang pada acara tersebut diberikan kesempatan untuk bebicara. Sebagai Kepala Wilayah di Kecamatan Witihama, Camat menyampaikan profisiat dan rasa bangga atas prestasi yang diaraih oleh masyarakat di Wilayah kecamatan witihama.
Memang hal baik yang ditunjukan oleh Kelompok Tani Lewowerang harus bisa diteladani. Pemerintah dalam bertugas tidak bisa berjalan sendiri tetapi perlu mendapat dukungan dan kerja sama dari bawah yang dimotori sendiri oleh masyarakat. Masyarakat Harus bisa mandiri dengan sumber daya yang dimiliki. Hidup sehjatera sederhannya adalah ditandai dengan asap selalu mengepul di dapur. Ukuran sehjatera tidak perlu dinilai terlalu jauh tetapi dari hal yang sederhana.
“Ada beras untuk bisa dimakan, ada gula untuk bisa buat kopi, dan ada ubi pisang untuk bisa di makan, sudah sangat baik dalam mendukung kehidupan sehari – hari. Makan berkecukupan, minum berkecukupan dengan apa yang kita miliki sudah pasti membuat hidup kita damai”, ungkap Ero Ama, seraya meminta maaf atas keterlambatannya. (Maksimus Masan Kian)