suluhnusa.com – Forum Bela Negara (FBN) RI DPW Bali mengecam keras aksi biadab kelompok bersenjata di Papua yang telah membunuh pekerja jembatan pada jalan Trans Papua dan Distrik Yigi, di Kabupaten Nduga, Papua pada 2 Desember lalu.
Ketua FBN RI DPW Bali Agustinus Nahak, SH.,MH meminta pemerintah maupun TNI dan Polri untuk tidak bernegosiasi dengan kelompok bersenjata tersebut. Bagi dia, kasus tersebut bukan hanya kriminal biasa tapi ancaman terhadap NKRI.
“FBN Bali mengecam keras segala tindakan yang mengacaukan dan menganggu keutuhan NKRI. Tidak ada toleransi dan negosiasi dengan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) atau KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang membantai masyarakat sipil yang sedang bekerja di Papua. Ini adalah tindakan biadab dengan sengaja merampas hak hidup orang lain dengan melanggar hak asasi manusia,” tegas Agus di Denpasar, Jumat (7/12).
Ia meminta Negera wajib hadir di Papua dalam menjamin keamanan masyarakat setempat dari gerakan sepatis Papua yang dengan sadis membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa. “Usut dan tangkap serta hukum berat para pelaku penembakan, agar memberikan efek jera kepada para pelaku pengacau keamanan,” kata Agus.
“FBN RI Bali juga minta supaya aparat keamanan, Polisi dan TNI agar dengan segera melakukan upaya penyelamatan terhadap korban yang masih hidup, dan memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat Papua,” lanjut Ketua Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Bersatu Provinsi Bali ini.
Wakil Ketua Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan FBN RI DPW Bali Pangeran Dui Mogor Hutagaol menambahkan, kelompok GPK maupun KKB di Papua harus ditumpas sampai ke akar-akarnya.
“Tidak ada toleransi dan tidak ada tempat bagi GPK maupun KKB untuk hidup di wilayah NKRI. Karena itu harus ditumpas sampai ke akar-akarnya,” tegas Pangeran Hutagaol.
Ia memgatakan, Negara wajib hadir di Papua untuk memberikan rasa aman dari ancaman kelompok bersenjata di Papua. Pihaknya mendukung pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tegas dan terukur dalam menegakkan supremasi hukum.
FBN Bali, lanjut Caleg Demokrat untuk DPRD kabupaten Badung, meminta pemerintah untuk tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur di Papua. “Pembangunan di Papua harus tetap dilanjutkan. Negara tidak boleh kalah oleh teror kelompok bersenjata di sana,” tegas Pangeran Hutagaol. ***