suluhnusa.com – Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Sae, ditetapkan sebagai tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, operasi senyap yang dilakukan pihaknya bermula dari informasi masyarakat akan terjadi suap.
Anehnya, Marianus Sae ditangkap di sebuah Hotel di Kota Surabaya, Minggu 11 Februari 2018 iyu, tim pertama bergerak menuju sebuah hotel di Surabaya dan mengamankan Marianus Sae dan Ketua Tim Penguji Psikotes Calon Gubernur NTT, Ambrosia Tirta Santi.
Lalu siapa itu Ambrosia Tirta Santi ? Berdasarkan penelusuran suluhnusa.com, Ambrosia Tirta Santi, adalah seorang psikolog senior bernama lengkap Dra. Ambrosia Tirta Santi Soengkono. Dia sejak awal tahun 2000an dipercayakan oleh Organisasi Profesi Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Pusat menjadi Ketua HIMPSI NTT sampai dengan saat ini.\
Saat suluhnusa.com, melakukan penelusuran ke tempat prakteknya di Jalan Nangka, Kelurahan Oeba, media ini mendapat minim informasi. Santi Soengkono, yang merupakan alumni SMP Ndao Ende ini membuka praktek konsultasi Psikologi bersama suaminya, dr.hendrik B Tokan, Sp.A, di Apotik Tirta, Jalan Nangka Kelurahan Oeba Kota Kupang.
Setidaknya di Apotik tersebut, didapati beberapa papan nama, papan nama pertama adalah Sekretariat HIMPSI NTT, lalu Papan Nama Praktek dr. Hendriuk B. Tokan dan papan Nama konsultasi Psikolog dngan jam praktek PKL.17 sampai PKL.2100 WITA. Selain itu ada Apotik dengan Apoteker Priska Ernestina Tenda.
Karena mendapat minim informasi terkait Santi Soengkono, Ketua HIMPSI NTT yang juga ketua Psikotest Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT tersebut, media ini lalu melalkukan penelusuran tehadap beberapa psikolog di Kupang.
Salah satu Psikolog senior NTT, kepada media ini, melalu pesan whattsup menjelaskan, Ketua HIMPSI NTT, Santi Soengkono saat ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan bersama Marianus Sae, salah Cagyb dari PDIP dan PKB adalah sebuahb kebetulan. Menurutnya, kebetulan saat operasi Santi Soengkono yang adalah tamatan SMA Suryadikara Ende ini bersama Marianus di satu hotel.
“Media sebaiknya membuat berita yang sepadan, Beliau (Santi Soengkono-red), kebetulan saja bertemu dan sehotel dengn MS, tidak ada kaitan dengan berita tersebut, kebetulan di waktu dan tempat yang salah,” ungkap Psikolog kawan Santi tersebut sembari meminta namanya untuk tidak dikorankan.
Masih menurut teman Santi itu, bahwa Santi Soengkono yang ditangkap bersama MS dan dibawah ke Gedung KPK untuk diperiksa sebagai saksi tersebut, sudah membawa NTT lebih baik secara psikologi sehingga media tolomg tulis yang sepadan.
Ketika disinggung soal ada kemungkinan MS bermain mata dengan HIMPSI saat pemeriksaan kesehatan, sumber ini menyatakan dirinya banyak membantu,Santi Soengkono dan terlibat membantu dalam proses seleksi calon kepala daerah dan semuanya fair, tidak ada main mata.
Ambrosia Tirta Santi Soengkono, selain sebagai Psikolog dan Ketua HIMPSI NTT juga sebagai pengajar, Widyaswara.
Sementara itu, Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas ketika dimintai tanggapannya menjelaskan pihaknya sesuai dengan PKPU 3 tahun 2017, hanya melakukan kerjasama dengan beberapa pihak dalam melaksanakan tahapan pilkada, termasuk tahapan pemeriksaan kesehatan.
Terkait penangkapan Ketua Psikotest Calon Gubernur NTT, Ambrosia Tirta Santi Soengkono, Luturmas menjelaskan tidak ada kaitan dengan pihak KPUD karena kerjasama dengan HIMPSI sudah berakhir.
“Sata hanya mau berikan penjelasan bahwa terkait pemeriksaan kesehatan para calon, kami berkoordinasi dengan IDI, RSU, HIMPSI dan BNN. Tim pemeriksa ditentukan oleh masing masing pihak dan kewenangan kami hanya mengukuhkan dengan SK. Urusan pemeriksaan kesehatan menjadi kewenamngan tim pemeriksa. Tanggal 16 Januari 2018, pasca penyerahan hasil pemeriksaan kesehatan, kami tidak berurusan lagi dengan lembaga tersebut,” jelas Maryanti Luturmas kepada suluhnusa.com, melalui pesan whatsup, 15 Februari 2018. (sandrowangak)