suluhnusa.com_ Kuasa Hukum tersangka Agustinus Tai, A. Haposan Sihombing mengungkapkan jika tali yang menjerat leher Angeline sebagai bentuk kepercayaan adatnya.
“Tali itu diikatkan di leher supaya rohnya tidak lari mencari dia. Itu menurut kepercayaannya dia. Iya sudah meninggal baru diikat tali itu menurut adat kepercayaan dia begitu,” katanya, Polresta Denpasar, Jumat (12/6).
Lanjut, Haposan, Agus mengatakan jika tali yang dipakai untuk mengikat leher Angeline itu sudah ada di kamarnya. “Tali itu sudah ada di kamarnya pelaku, yang diambil dari kamar Margareth itu boneka,” ungkap Haposan.
Seraya menambahkan kegunaan tali itu untuk mengikat ayam. Kondisi Agus terkini, menurut Haposan lebih tertutup pasca pra rekontruksi Kamis (11/6) kemarin.
Ketika ditanya dan diajak berbicara, imbuhnya, Agus lebih banyak diam dan tak mau menanggapi lebih jauh pertanyaannya.
“Apakah karena saya pengacara yang ditunjuk oleh Polresta jadi dia tidak percaya sama saya, saya tidak tahu, tapi saya jujur karena kita memang harus terbuka,” katanya.
Dan saya pun sudah menegaskan kepada Agus supaya terbuka, jujur dan berbicara apa adanya jangan sampai ada yang ditutupi, sambungnya.
Seperti diketahui, Angeline (8) bocah malang yang ditemukan tewas di belakang kandang ayam di rumahnya di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar Timur pada tanggal 11 Juni 2015 lalu. Angeline sendiri dikabarkan hilang oleh ibu angkatnya Margareth pada tanggal 16 Mei 2015 lalu.(kresia)