SULUN NUSA, DENPASAR – Merdeka Belajar episode ke-15 adalah peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada tanggal 11 Februari 2022 secara daring oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Seperti diketahui Kemendikbudristek telah mulai meluncurkan program Merdeka Belajar yang dibagi dalam beberapa episode sejak tahun 2020 silam.
Kurikulum Merdeka diklaim sebagai kurikulum yang bisa mendukung learning loss recovery akibat pandemic Cocid-19. Selain itu Kurikulum Merdeka juga mengejar ketertinggalan Pendidikan Indonesia dengan negara negara lain.
Kurikulum Merdeka merupakan opsi tanpa paksaan bagi satuan pendidikan karena bagi sekolah yang belum nyaman mengimplementasikan Kurikulum Merdeka masih diperbolehkan memilih opsi pertama yaitu Kurikulum 2013. Dan sekolah juga masih diperbolehkan menggunakan Kurikulum Darurat yang lebih ringkas materinya daripada Kurikulum 2013.
Menyikapi hal tersebut, Kelompok Kerja Kepala Sekolah Denpasar Utara berinisiatif untuk mengadakan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka mengingat di Kota Denpasar sebagian besar sekolah memilih opsi menggunakan Kurikulum Merdeka dengan tiga pilihan yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.
Kegiatan Workshop dengan tema “Dengan Workshop IKM Kita Kawal Percepatan Pembelajaran Menuju Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila” dimaksud bertujuan untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka khususnya jenjang sekolah dasar, memberikan informasi teknis tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, dan rencana tindak lanjut agar peserta melaksanakan diseminasi di satuan Pendidikan masing masing, penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan tahun pelajaran 20222/2023 serta Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan Pendidikan masing masing.
Sasaran kegiatan workshop adalah kepala sekolah se-Kecamatan Denpasar Utara baik negeri maupun swasta, guru kelas dan guru mata pelajaran yang mengajar di kelas 1 dan 4 yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Tahun 2022/2023 se-Kecamatan Denpasar Utara serta guru kelas 2 dan 5 khusus sekolah yang melaksanakan program sekolah penggerak dan satu orang yang menangani kurikulum di satuan pendidikan.
Pelaksanaan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang merupakan Kerjasama antara Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dengan Kordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kepemudaan Olahraga Kecamatan Denpasar Utara dilaksanakan dalam tiga gelombang mengingat peserta yang cukup banyak sehingga tempat yang tersedia yaitu di SDN Tulangampiang dan SDN 18 Pemecutan tidak memadai.
Workshop dibuka tanggal 13 Juni 2022 oleh Kepala Dinas Disdikpora Kota Denpasar, Drs.A.A. Gede Wiratama,M.Ag. sekaligus penyampaian kebijakan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar terkait pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Didahului dengan orientasi Program yang disampaikan oleh Ketua K3S Kecamatan Denpasar Utara, I Wayan Cana,S.Pd. kemudian dilanjutkan dengan Analisis Rapor Pendidikan oleh Kabid PSD Dinas Dikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan, ST.
Beberapa materi yang disampaikan antara lain Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Pendidikan yang Memerdekakan, Platform Merdeka Mengajar, Modul Ajar, Capaian Pembelajaran, RPP Berdiferensiasi, Kompetensi Sosial Emosional, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dll dengan struktur program workshop sebanyak 32 JP. Adapun narasumber yang menyampaikan materi berasal dari kalangan Guru Penggerak, Pengajar Praktik Guru Penggerak, Kepala Sekolah dan guru yang sedang mengikuti Program Sekolah Penggerak serta Pengawas Sekolah.
Kegiatan pada gelombang pertama pada tanggal 13 Juni 2022 sampai 16 Juni 2022, Gelombang kedua tanggal 28 Juni 2022 sampai 30 Juni 2022 dan Gelombang ketiga tanggal 4 Juli 2022 sampai 6 Juli 2022. Sedianya workshop akan ditutup tanggal 6 Juli 2022 dengan hasil yang diharapkan yaitu meningkatnya pemahaman tentang kebijakan Kurikulum Merdeka, pemahaman teknis Implementasi Kurikulum Merdeka, dan terlaksananya Rencana Tindak Lanjut diseminasi di satuan Pendidikan masing masing, penyusunan Kurikulum Operasional Stuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023 serta Implementasi Kurikulum Merdeka. +++ Luh Widyastuti