suluhnusa.com – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata, Anthanasius Aur Amuntoda mengatakan Pemda Lembata akan mengarahkan semua kepala desa di Kabupaten Lembata mengalokasikan dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan anak sekolah saat melakukan praktik adaptasi terhadap perubahan iklim.
“Karena kita punya dana di desa itu ada porsinya untuk kegiatan anak muda terlebih untuk adaptasi perubahan iklim ini. Kemudian di dinas sosial dan Pemda Lembata juga nanti kami coba analisis untuk memberikan bantuan dalam bentuk hibah,” kata Sekda Amuntoda saat membuka Festival Anak dan Orang Muda di halaman kantor lama Bupati Lembata, Lewoleba, Minggu (9/9/2018).
Ia mengatakan, pendampingan praktik adaptasi perubahan iklim (API) bagi anak-anak di Kecamatan Ile Ape dan Lebatukan yang dilakukan Plan Internasional Indonesia bekerjasama dengan LSM Ciss Timor ini telah memberikan dampak peningkatan keterampilan dan ketangguhan anak-anak dalam meminimalisir resiko bencana yang kapan saja bisa terjadi.
“Anak-anak sudah bisa dilatih untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim. Pemerintah Kabuaten Lembata menyampaikan terimakasih kepada CISS Timor dan Plan Internasional Indonesia karena mereka mengedukasi anak-anak dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim,” kata Sekda Amuntoda.
Ia juga berharap anak-anak ini dapat menularkan kemampuan adaptasi yang dimilikinya kepada masyarakat dan anak-anak sekolah lainnya untuk mewujudkan kesiapsiagaan masyarakat Lembata dalam menghadapi ancaman bencana alam dan perubahan iklim.
“Kami sangat yakin sangat yakin ketika sampai ke masyarakat dan desa masing-measing mereka bisa menularkan semua ilmu yang ada sekarang. Sehingga kita semua dalam keadaan siap siaga. Siapa tahu bencana ini datang tiba-tiba kan kita tidak tahu,” imbuh Sekda Amuntoda.
Kegiatan ini diikuti ratusan anak-anak dari 15 sekolah sekecamatan Ile Ape dan Lebatukan. Mereka memamerkan dan menjelaskan kepada setiap pengunjung produk-produk inovasi yang selama ini telah mereka kerjakan dan pratikan.
Beberapa produk sederhana yang mereka pamerkan tersebut di antaranya, rumah sederhana destilasi air laut, alat suling air laut menjadi air tawar, irigasi tetes, alat cuci tangan, miniatur tata ruang lingkungan sekolah dan reboisasi untuk menghadapi resiko kebakaran dan bencana letusan gunung api.
Beberapa produk lainnya seperti perhiasan dan kerajinan tangan dari barang bekas juga dipamerkan dalam kegiatan ini. Kegiatan ini juga didukung Kementerian Lingkungan Hidup Jerman.
(sandrowangak)